Kepala daerah itu masing-masing Gubernur Irwan Prayitno dan 11 bupati/ wali kota di Sumbar. Kita adalah daerah terbanyak yang menerima penghargaan ini di Indonesia tahun 2019
Padang (ANTARA) - Sebanyak 12 kepala daerah di Sumatera Barat menerima penghargaan ”Apresiasi Pembina Program Kampung Iklim” terkait Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta.
"Kepala daerah itu masing-masing Gubernur Irwan Prayitno dan 11 bupati/ wali kota di Sumbar. Kita adalah daerah terbanyak yang menerima penghargaan ini di Indonesia tahun 2019," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar, Siti Aisyah saat dihubungi dari Padang, Rabu.
Ke-11 kepala daerah itu masing-masing Bupati Sijunjung, Bupati Tanah Datar, Bupati Solok, Bupati Padang Pariaman, Bupati Pasaman Barat, Bupati Dharmasraya, Bupati 50 Kota, Bupati Pesisir Selatan, Walikota Padang Panjang, Walikota Bukittinggi dan Walikota Payakumbuh.
Penghargaan untuk Gubernur Irwan Prayitno diwakili oleh Asisten ll Sekretariat Provinsi Sumbar, Benny Warlis didampingi Kepala DLH Sumbar Siti Aisyah karena orang nomor satu di Sumbar itu harus menerima aksi mahasiswa di Sumbar.
Selain penghargaan itu, Sumbar juga menerima dua tropi untuk kategori Proklim Utama dan satu kategori ProKlim Lestari.
Dua piala kategori Proklim Utama berhasil diraih oleh Kampung Alai Limau Gadang Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan dan Jorong Tabek Nagari Talang Babungo Kabupaten Solok.
Kedua lokasi ini meraih poin tertinggi hasil verifikasi mengungguli 24 usulan lokasi Proklim di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019. Selain piala, juga diberikan sertifikat kepada 15 lokasi lainnya.
Kedua lokasi peraih piala tersebut memiliki keunggulan masing-masing dalam penerapan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kampung Alai Limau Gadang Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kegiatan yang dapat mengendalikan bencana banjir dan longsor serta berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Sedangkan Jorong Tabek Nagari Talang Babungo Kabupaten Solok aktif dalam pemanfaatan energi terbarukan seperti pemanfaatan biogas dan tenaga surya sebagai pembangkit listrik serta pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman bunga dan tanaman obat keluarga. Sehingga aksi tersebut berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar juga mendapatkan penghargaan "Sistem Registrai Nasional Pengendalian Perubahan Iklim" sebagai pelaksana aksi yang telah berkontribusi dalam registrasi nasional dalam Pengendalian Perubahan Iklim.
Dari kurang lebih 800 kegiatan yg terkait mitigasi pengendalian perubahan iklim, 600 keglatan sudah dimasukkan oleh Dinas Kehutanan dalam Sistem Registrasi Nasional (SRN).
Sumbar mengenalkan kembali pohon andalas
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan seluruh penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan rekognisi pemerintah terhadap peran serta aktif masyarakat, pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya termasuk dunia usaha, dan lembaga nonpemerintah dalam mendukung aksi lokal pengendalian perubahan iklim sampai ke tingkat tapak.
Proklim merupakan aksi nyata adaptasi dan mitigasi di tingkat tapak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penerapan strategi pembangunan rendah karbon dan tahan iklim.
Program ini perlu ditingkatkan dan diperkuat pelaksanaannya dengan dukungan berbagai pihak.
Baca juga: BMKG: waspadai perubahan cuaca mendadak di Sumbar
Baca juga: Kondisi Lingkungan Hidup Sumbar Kian Mencemaskan
Baca juga: Sumbar sediakan rp1,8 miliar untuk pengembangan lingkungan sehat
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019