perlu dukungan semua pihak khususnya pemerintah kabupaten/kota

Medan (ANTARA) - Realisasi belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga triwulan II-2019 masih 28,08 persen atau Rp15,4 triliun dari total pagu Rp54,8 triliun.

Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Sumut, Tiarta Sebayang di Medan, Rabu, mengatakan pembangunan diperlukan untuk kemajuan dan kesejahteraan warga Sumut.

"Untuk itu dana APBD Sumut maupun APBN harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dan itu perlu dukungan semua pihak khususnya pemerintah kabupaten/kota," katanya pada Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah se-Sumut tahun 2019 yang dibuka Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Medan, Rabu.

Selain Tiarta Sebayang, tampil sebagai pembicara Kepala.Kantor Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5, Yusup Ansori, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi.

Baca juga: Dana APBD untuk pemenuhan kewajiban dasar pemerintah di daerah

DJPB Sumut, katanya, berharap realisasi APBD Sumut 2019 lebih besar dari 2018 yang 84,38 persen. Dukungan semakin diperlukan karena ada dana APBN untuk Sumut yang relatif besar.

Pagu APBN Provinsi Sumut 2019, (Belanja K/L + DAK Fisik dan Dana Desa) mencapai Rp66,1 triliun. Sementara realisasi hingga triwulan III-2019 sebesar 60,24 persen atau Rp18,56 triliun.

"Dana APBN juga harus dimanfaatkan maksimal termasuk khususnya untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang senilai Rp43,3 triliun," ujarnya.

Baca juga: Menkeu pastikan penguatan alokasi anggaran 2020 bagi program prioritas

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan, rakor bertujuan untuk memperkuat sinergitas antara BI dengan DJPB, OJK dan BPS dalam mengeluarkan rekomendasi untuk pembangunan ekonomi Sumut ke depan.

Terutama upaya apa yang harus dilakukan guna mencapai pertumbuhan ekonomi Sumut yang lebih tinggi lagi. "Tantangan ekonomi ke depan semakin besar dan kompleks sehingga diperlukan sinergi yang baik di berbagai lintas instansi," ujarnya.

Apalagi, katanya, perang dagang sedang terjadi sehingga tidak boleh lengah mengingat perekonomian Sumut berbasis komoditas.

Dia menyebutkan ada tiga hal yang harus diperbaiki untuk pertumbuhan ekonomi Sumut yakni perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan infrastruktur dan investasi

Wiwiek menyebutkan perekonomian Sumut ke depannya diprediksi bisa membaik karena masih ada lanjutan pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Kemenkeu: Perencanaan anggaran baik dorong penyerapan belanja

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019