Boyolali (ANTARA News) - Ratusan petani di sejumlah desa di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengeluh karena tanaman padinya diserang virus.
Petani di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Selasa, mengatakan, virus yang menyerang batang tanaman padi di areal persawahan di Desa Jembungan menyebabkan daun menguning dan kering yang akhirnya mati.
Sungatman (57), seorang petani di Desa Jembungan mengatakan, virus itu telah menyerang tanaman padi di Desa Jembungan, Desa Jipangan, dan Sambon.
"Tanaman padi yang terserang berumur seminggu hingga satu bulan. Tanda-tandanya, daun menguning dan pertumbuhan terhenti," kata Sungatman.
Tanaman padi yang terserang virus, katanya, dalam kurun waktu lima hari bisa mati karena batangnya membusuk. Petani berupaya mengatasi serangan dengan melakukan penyemprotan pestisida, pemberian kapur, dan pengeringan lahan.
Selain itu, petani juga telah menggenangi sawah dengan mengalirkan air, tetapi tidak membuahkan hasil. Bahkan, banyak petani mengganti tanaman padinya dengan tanaman baru.
Supardi (48), petani di Desa Jipangan mengaku, terpaksa mengganti tanaman padi karena dipastikan akan gagal panen. "Tanaman padi saya seluas 1.500 meter persegi berumur satu bulan terpaksa diganti dengan tanaman baru," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali, Sukadi mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek ke lapangan. Berdasarkan pengecekan, penyebab kematian tanaman padi bukan virus.
Namun, penyebabnya keasaman tanah yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit.
"Kami telah mengecek ke lokasi. Keasaman tanah tinggi sehingga tanaman mudah terserang hama. Hama yang menyerang di Banyudono merupakan penggerek batang. Luas areal yang terkena serangan mencapai puluhan hektare," katanya.
Ia meminta petani untuk mengeringkan sawahnya terlebih dahulu. Jika tanah sudah kering dan tunasnya tumbuh, baru dipupuk.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008