Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) akan mencari ketua umum yang baru menggantikan Sandiaga S Uno dalam musyawarah nasional di Nusa Dua, Bali 19-20 Juli 2008.
Sebanyak empat kandidat Ketua Umum Hipmi periode 2008-2011 diperkenalkan Sandiaga kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Keempat kandidat tersebut adalah Erwin Aksa, Novita Dewi, Ridwan Mustofa, dan Bagus Haryosuseno.
Sandiaga mengatakan, tantangan Hipmi akan semakin besar dalam tiga tahun ke depan.
"Kami percaya empat kandidat mampu memimpin Hipmi ke depan," katanya. Dalam paparannya, Erwin yang menjabat Ketua Bidang Energi BPP Hipmi mengatakan, dirinya sudah berkeliling ke 25 Badan Pengurus Daerah (BPD) sejak tiga bulan lalu.
Menurut dia, dari kunjungan tersebut, pengusaha daerah masih menghadapi masalah klasik yakni kurangnya akses ke perbankan, pemasaran, dan birokrat.
"Saya siap menyelesaikan masalah klasik tersebut melalui kolaborasi semua anggota," katanya.
Erwin yang merupakan pengusaha besar dari Sulsel juga menyatakan, dirinya akan membawa anggota Hipmi menjadi pengusaha yang mapan.
Prioritas utama lainnya adalah lebih mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) mengingat 80 persen anggota Hipmi tergolong UKM.
"Saya akan lebih mengayomi pengusaha UKM dan juga pemula melalui pelatihan, memberi akses pemasaran, dan juga perbankan," katanya.
Ia melanjutkan, dirinya akan menjembatani pengusaha UKM dan pemula dengan anggota Hipmi yang lebih mapan dalam permodalan.
Kandidat lain, Novita mengatakan, dirinya akan membawa perubahan dengan lebih melayani seluruh anggota Hipmi.
"Perubahannya adalah berupa modernisasi melalui digitalisasi," katanya.
Ia yang merupakan calon dari Jakarta, melanjutkan, Hipmi sudah kuat karena mempunyai anggota hingga 30.000.
Sehingga, lanjutnya, kalau semua anggota Hipmi memiliki daya saing tinggi, maka ekonomi Indonesia tentu akan menjadi lebih baik.
Kandidat asal Jabar, Ridwan mengatakan, sektor energi dan pangan mesti menjadi peluang bagi anggota Hipmi di daerah di masa datang.
"Kami juga mengusung transformasi agar Hipmi bisa jadi panutan bagi dunia usaha dan memberi manfaat bagi masyarakat," katanya.
Sedang, Bagus yang dari Jatim mengatakan, Hipmi mesti menciptakan pengusaha yang handal dan menjadi tuan rumah di daerahnya.
"Banyak potensi daerah yang bisa dipasarkan di daerah lain dan negara lain," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008