Bandarlampung (ANTARA News) - Keputusan Prabowo Subianto keluar dari Partai Golkar serta rencana parpol lain mengusungnya sebagai calon presiden (capres) pada pemilu presiden (pilpres) 2009, semakin menunjukkan kualitas dan keberhasilan kaderisasi di tubuh Partai Golkar itu."Keputusan Prabowo mundur dari Golkar serta rencana mengusungnya sebagai capres, semakin memperjelas kualitas kader-kader Partai Golkar. Jadi keputusan itu sebaiknya dilihat sisi positifnya saja, dan jangan dianggap sebagai sesuatu yang negatif bagi Partai Golkar," kata intelektual muda Partai Golkar, Jeffrie Geovanie, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.Ia menyebutkan, potensi dan kualitas kader Partai Golkar yang terlihat jelas dalam berbagai pemilihan kepala daerah di Indonesia. "Banyak kader Partai Golkar diusung parpol lain sebagai calon kepala daerah dan mereka memenangkan pemilihan itu. Walaupun mereka memenangkan pilkada setelah dicalonkan parpol lain, pada akhirnya mereka tetap kembali menjadi bagian dari Partai Golkar," kata dia pula. Pemilihan gubernur yang mengusung kader Partai Golkar itu adalah pemilu gubernur Sumut, dengan kemenangan pasangan Syamsul Arifin- Gatot Pujo Nugroho (yang diusung PKS, PPP, PBB, Partai Patriot Pancasila, dan tujuh partai kecil lainnya). Syamsul adalah kader Partai Golkar. Dalam pilgub di Sulsel, kader Golkar Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (yang diusung koalisi PAN, PDK, PDIP dan PDS) juga memenangi pilgub. Jeffrie menyebutkan, keputusan banyak parpol mengusung kader Partai Golkar dalam pilkada maupun dalam pilpres 2009, semakin memperkuat kenyataan bahwa Partai Golkar memiliki banyak kader yang berpotensi dan berkualitas. "Jadi, saya melihat keputusan Pak Prabowo secara positif saja, dan tidak akan berdampak negatif terhadap Partai Golkar, seperti mengganggu soliditas partai," kata dia lagi. Menurut dia, Partai Golkar telah berhasil melakukan pengkaderan dan kader-kader itu ternyata menjadi pilihan bagi banyak parpol. Prabowo Subianto telah menyampaikan pengunduran diri sebagai anggota dewan penasihat dan keanggotaan Partai Golkar kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, Sabtu (12/7) lalu. Prabowo mengemukakan, alasan pengunduran diri karena selama di Partai Golkar kurang bisa maksimal berkiprah dan menyumbangkan tenaga serta pikirannya bagi partai itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008