Palu (ANTARA) - Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah yang baru saja diambil sumpahnya oleh Ketua Mahkamah Agung RI, M Hatta Ali, di Jakarta, Selasa 1/10, dinilai perlu memastikan pemulihan ekonomi korban terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala).
Sekretaris Jenderal Pasigala Centre M Khadafi Badjerey, Rabu mengemukakan, anggota DPR RI dapil Sulteng, perlu memastikan proses pemulihan ekonomi berjalan cepat yang ditunjang dengan pembangunan infrastruktur ekonomi real.
"Iya, para elite politik di DPR dari dapil Sulteng harus memperhatikan dan memastikan hal ini pascasetahun bencana," ucap M Khadafi, di Palu.
Pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang menimpa satu kota, dan dua kabupaten di Sulteng itu membuat warga menderita berkepanjangan.
Satu sisi, sebut dia, pemerintah mulai dari pusat hingga daerah belum memberikan jalan keluar yang memuaskan atau yang benar-benar menyelesaikan masalah, terkait kerugian ekonomi yang dialami korban becana.
Seiring dengan itu, korban yang telah kehilangan tempat tinggal, sanak saudara, harta kekayaan dan lapangan pekerjaan, masih terbelenggu dengan hutang di perbankan dan lembaga pembiayaan.
"Di saat pemerintah belum dapat memastikan jaminan soal kerugian ekonomi dan aset warga yang hilang, warga masih terbebani tanggugan perbankan yang sampai detik ini juga belum mendapat kepastian dari negara," ujar Khadafi.
Korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang tergaung dalam Pasigala Centre berharap elite politik di DPR-RI dari Sulawesi Tengah, bisa menindaklanjuti dan menyuarakan hal ini dengan serius di tingkat pusat, agar menjadi perhatian serius pemerintah pusat di Jakarta.
Selain itu, Pasigala Centre juga berharap kepada anggota DPR dari Sulawesi Tengah akan mengawal proses revisi tata ruang yang harus berprespektif kebencanaan.
Baca juga: Setahun bencana Sulteng - Pemkot Palu bangun ketahanan ekonomi korban
Baca juga: KPPPA bersinergi bangun ketangguhan ekonomi korban likuefaksi Petobo
Baca juga: Sulteng bidik peluang ekonomi dari pemindahan ibu kota
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019