Pulau Terceira, Portugal (ANTARA) - Saat angin mulai berhembus kencang, pemerintah menutup sejumlah jalan di Pulau Azores di Portugal dalam persiapan bagi kedatangan Badai Lorenzo, yang diduga menerjang kepulauan di tengah Atlantik tersebut Rabu pagi.
Badai tersebut, yang membawa angin dengan kecepatan 100 mil per jam (155 kilometer per jam), diduga akan mengakibatkan kondisi gelombang yang mengancam nyawa, dan prakiraan badai melemah secara lambat dalam 48 jam ke depan, kata lembaga prakiraan cuaca AS, National Hurricane Center.
Meskipun diduga melemah dari puncaknya pada Sabtu, Lorenzo adalah badai kuat Kategori 2 --yang diperkirakan menerjang pulau itu sebagai Badai Kategori 1, kata badan meteorologi Portugal, IPMA.
Baca juga: Badai Helene bergerak menuju Kepulauan Azores, Portugal
"Situasi akan bertambah buruk dalam beberapa jam ke depan," kata Vasco Cordeiro, Presiden Pemerintah Regional, kepada stasiun TV Portugal SIC, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Sementara itu, angin bertambah kuat di Pulau Flores di Portugal Barat --yang diperkirakan IPMA akan menjadi wilayah yang paling parah dilanda badai.
Sekolah dan kantor layanan umum non-darurat direncanakan ditutup pada Rabu, kata pemerintah regional, sementara pelabuhan di beberapa pulau juga ditutup.
Baca juga: Bus turis Jerman terjun di Madeira Portugal, 29 tewas
NHC, yang berpusat di Miami, memperkirakan mata Badai Lorenco akan lewat di dekat Azores Barat, dan peringatan badai diberlakukan di Pulau Flores, Corvo, Faial, Pico, Sao Jorge, Graciosa dan Terceira.
Lorenzo sempat menjadi Badai Kategori 5 pada akhir pekan, yang paling kuat dalam catatan di bagian timur dan utara jauh Atlantik tersebut, tapi sejak itu kekuatannya telah turun.
"Badai ini akan menerjang kita dengan kekuatan tertentu, terutama pulau-pulau barat," kata Carlos Neves, Presiden Lembaga Perlindungan Sipil Azore, kepada Reuters. "Itu akan menjadi malam yang panjang tapi kami siap."
Baca juga: Helikopter jatuh di Portugal, empat orang dikhawatirkan meninggal
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019