"Kita menilai Pancasila itu sakti hingga sampai detik ini bisa dirasakan hidup tenang menjalankan ibadah, tenang berhubungan antaragama, tenang berjalan-jalan dan bebas berbicara," kata Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Lebak Deden Al-Farhan di Lebak, Rabu.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati 1 Oktober menjadikan momentum untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila, karena mampu melindungi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu juga lebih mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Wagub ajak masyarakat jadikan Pancasila bintang penerang
Selama ini, katanya, ruh kesaktian Pancasila memberikan kedamaian sehingga kehidupan masyarakat hidup dengan tenang, nyaman dan aman karena melindungi seluruh rakyat Indonesia yang memiliki keanekaragaman perbedaan agama, suku, budaya dan bahasa tetap menjalin kebersamaan.
Dasar Pancasila ini, kata Deden, bisa melihat perbedaan yang ada, namun masyarakat tetap hidup bersatu, berdampingan dan rukun serta saling hormat menghormati dan menghargai.
Dengan demikian, ruh Pancasila itu mampu mewujudkan kedamaian dan keharmonisan antaragama maupun antarsuku dan antarbudaya.
Akan tetapi, katanya, jika ruh Pancasila itu hilang maka Indonesia cukup berbahaya dan dapat menimbulkan perpecahan.
"Kita yakin melalui ideologi Pancasila itu dipastikan persatuan dan kesatuan semakin kuat dan kokoh mulai Sabang sampai Merauke juga kedamaian dirasakan seluruh rakyat Indonesia," katanya menjelaskan.
Baca juga: Masyarakat Kudus diharapkan amalkan Pancasila dalam kehidupan
Menurut dia, ruh Pancasila yang dititipkan kepada generasi bangsa akan banyak menghadapi tantangan, termasuk kelompok-kelompok yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun Pancasila.
Namun, tantangan itu dapat disikapi dengan arif dan bijak karena Pancasila, NKRI dan UUD 45 harga mati sebagai landasan ideologi dan pedoman bangsa Indonesia.
Menyinggung adanya wacana Pancasila Syariah, dia menilai akan berbahaya secara tekstual karena akan muncul syariah, ayat ini atau ayat itu dan hukum ini serta hukum itu.
Tetapi, katanya, selama ini Indonesia adalah negara yang bersyariat secara esensial atau nilai-nilai.
Baca juga: Guru Besar: Tantangan global ideologi pemuda di era milenial
"Tidak ada satupun aturan negara yang berbenturan dengan agama. Itu tidak ada," katanya menegaskan.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat agar mengamalkan dan menjalankan nila-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selama ini, Pancasila mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dengan kedamaian.
"Pancasila itu akan membawa bangsa itu lebih beradab, relegius, mencintai tanah air,bermoral dan berakhlak serta dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019