Mahyudin tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur periode 2000-2001, kemudian karirnya naik hingga terpilih sebagai Wakil Bupati Kutai Timur pada 2001-2003 dan kemudian menjabat Bupati Kutai Timur 2003-2005
Jakarta (ANTARA) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI telah melakukan pemilihan pimpinan untuk periode 2014-2024 sesuai dengan Peraturan DPD Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tata Tertib (Tatib).
Dalam peraturannya pimpinan DPD ditetapkan sebanyak empat orang, yakni dua orang mewakili subwilayah Indonesia bagian barat dan dua orang mewakili subwilayah Indonesia bagian timur.
Salah satu yang ditetapkan sebagai pimpinan DPD RI 2019-2024 yakni sosok politisi Partai Golkar Mahyudin yang mewakili Indonesia bagian timur.
Pria yang lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, 8 Juni 1970 (usia 49 tahun) itu sebelumnya sudah lama berkecimpung di dunia politik.
Di Golkar, Mahyudin tercatat pernah menjabat berbagai jabatan pengurus hingga berniat maju sebagai calon ketua umum Golkar.
Dalam kiprahnya di Partai Golkar, Mahyudin sempat disebut-sebut sebagai bagian dari pandawa lima dalam internal DPP Partai Golkar, yang pada masanya mendorong sosok Aburizal Bakrie maju sebagai ketua umum partai beringin.
Melalui partai itu, Mahyudin merintis karir politiknya mulai menjadi anggota DPRD, menjadi kepala daerah, hingga beranjak ke Senayan.
Mahyudin tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur periode 2000-2001, kemudian karirnya naik hingga terpilih sebagai Wakil Bupati Kutai Timur pada 2001-2003 dan kemudian menjabat Bupati Kutai Timur 2003-2005.
Dia lalu terpilih sebagai anggota DPR RI 2009-2014 dan menempati Komisi VII 2009-2010, Badan Anggaran 2009-2011, Komisi I 2010-2011 dan Komisi III 2011-2014.
Tidak terhenti sampai disitu, Mahyudin kemudian ditetapkan sebagai Wakil Ketua MPR RI dari Partai Golkar periode 2014-2019.
Kursi Mahyudin di pimpinan MPR RI sempat terguncang lantaran DPP Golkar mewacanakan akan mengganti Mahyudin dengan putri Presiden kedua RI Soeharto, Titiek Soeharto.
Baca juga: Tiga saingan Nono Sampono untuk duduki Kursi Ketua DPD 2019-2024
Baca juga: Mahyudin mendukung penguatan kelembagaan DPD RI
Baca juga: Mahyudin: Demokrasi ikhtiar wujudkan cita-cita bangsa
Namun Mahyudin tetap bergeming dan terus bekerja hingga akhir masa tugas sebagai pimpinan MPR RI.
Sejak melepaskan jabatan sebagai kepala daerah beberapa tahun lalu, Mahyudin memang tampak ingin fokus pada kegiatannya sebagai wakil rakyat di parlemen.
Mahyudin tidak pernah maju sebagai kepala daerah, meski ada dorongan dan permintaan dari internal Golkar.
Mahyudin memilih memperjuangkan kesejahteraan rakyat melalui kerja-kerja legislatif.
Kini Mahyudin memilih berkiprah sebagai anggota DPD RI. Dia bersama tiga anggota DPD RI lain yakni Nono Sampono, Sultan Baktiar Najamudin, dan La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih sebagai pimpinan DPD RI 2019-2024.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019