Pasuruan (ANTARA News) - Meski telah menang 14 dari 26 pemilihan gubernur (pilgub) langsung, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Megawati Soekarnoputri, menganggap kemenangan di Jawa Timur (Jatim) akan punya arti khusus. "Di sinilah Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan RI, dilahirkan. Karenanya, mari kita menangkan calon gubernur PDI Perjuangan di Jawa Timur, yakni Ir Sutjipto," ujarnya ketika bersilaturahmi dengan massa PDIP di Pasuruan, Jatim, Senin. Megawati Soekarnoputri bersama rombongan DPP PDIP melakukan aksi keliling Jatim selama dua hari, berawal di Probolinggo, kemudian Pasuruan. Ia mengaku, tanpa kenal lelah selama dua bulan terakhir terus berkeliling sejumlah daerah di Indonesia untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan calon yang diusung partainya. "Sepertinya ngamen, praktis tidak pulang rumah. Cuma dua hari di rumah, jalan lagi. Itu dua bulan, dan harus memperkenalkan calon-calon kepala daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota," ungkapnya. Namun, ia mengemukakan, "Alhamdulilah banyak hasilnya yang positif bagi partai." Ketika bersilaturahmi dengan puluhan kiai dan pimpinan pondok Pesantrendi Probolinggo, Megawati juga memaparkan suka dukanya memenangkan hati rakyat di berbagai daerah Indonesia yang multi-kultur. "Kita mengawali kemenangan di Ibukota Jakarta, lalu Provinsi Banten dimenangkan juga. Kemudian, setelah ngamen di banyak provinsi dalam dua bulan terakhir, hasilnya menang di Jawa Tengah, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan sekarang giliran Jawa Timur," katanya. Hanya saja, ia mengaku, Jatim tergolong daerah yang sulit ditaklukkan. "Makanya, sekarang saya datangi untuk perkenalkan calon partai kami, Bapak Ir Sutjipto, dan mohon doa restu," ungkapnya. Ia pun berulang kali menyatakan rasa hatinya yang menghadapi kesulitan, jika mendekati kaum ulama khususnya dan warga nahdliyin pada umumnya di Jatim. "Ini memang pekerjaan sulit. Kalau di Jawa Tengah, istilah dalam suatu tarung, relatif begitu sangat mudah. Begitu juga di Maluku dan Bali," ujarnya. Oleh karena, menurut dia, di Jateng merupakan basisnya sejak pertama kali menjadi anggota legislatif. "Kalau di Bali, kebetulan keluarga besar saya dan almarhum Bung Karno di sana. Sedang di Maluku, mereka dambakan saya sebagai Mama," ungkapnya. Di Jatim, menurut dia, memang butuh strategi tersendiri, karena daerah tersebut merupakan basisnya warga nahdliyin. "Dalam hal ini, maaf, sahabat dekat saya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) masih sulit ditebak. Dan, masih tanda tanya besar, ke mana sebetulnya angin akan bertiup," katanya. Dia mengaku sudah pernah diterangkan soal bagaimana masuknya kalangan ulama, baik oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika masih berduet sebagai Presiden-Wakil Presiden, maupun dari KH Hasyim Muzadi, saat berpasangan sebagai Calon Presiden serta Calon Wakil Presiden pada 2004. "Tetapi, tetap saja saya tidak tahu apa kata hatinya. Terus terang, para kiai dan ulama ini yang belum dapat saya raba. Kalau mereka sudah manggut-manggut, saya pikir sudah saya pegang, eh ternyata lepas juga," ujarnya. Ia lalu menunjukan banyak kader NU jadi calon gubernur maupun wakil gubernur di Pilgub Jatim sekarang. "'Kan sulit ditebak, mau ke mana kata hatinya. Saya lantas berpikir, apa karena memang para santri ini sudah terlalu demokratis? Atau karena berjalannya proses demokratisasi yang kian menonjol di kalangan kiai," tanyanya. Meski terkesan berat dan sulit, Megawati Soekarnoputri optimistis ada suasana kemenangan atas usaha partainya di Jatim dengan dukungan para ulama di seluruh basisnya. "Mari bersama-sama berjuang. Daerah `hijau` ini `diserempet-serempetkan` merah demi kemenangan dan kesejahteraan rakyat. Menangkan calon gubernur dan calon wakil gubernur kita dengan memenangkannya pada pilkada yang hari H-nya jatuh pada tanggal 23 Juli 2008 mendatang," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008