Madiun (ANTARA News) - Para perajin tempe mendoan di Desa Banjarejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengurangi produksinya menyusul harga kedelai sebagai bahan baku utama yang terus melambung.
"Sebelumnya kami mampu membuat tempe hingga satu kuintal kedelai per hari, namun kini untuk mencapai setengahnya saja sudah syukur," kata Mustakim, seorang perajin tempe, Minggu.
Saat ini harga kedelai di Madiun mencapai Rp7.500 hingga Rp7.800 per kilogram. Sebagian perajin terpaksa mencampur kedelai dengan ampas tahu atau biji jagung, kendati kualitas prodiksinya menurun.
"Biasanya kalau dicampur ampas tahu, tempe buatan saya jadi cepat bau, selain itu rasanya juga sedikit berubah," katannya menuturkan.
Dilain pihak, harga jual tempe buatannya tidak dinaikkan. Untuk harga satu lembar tempe mendoan sebesar Rp500. Langkah ini ditempuh agar mereka tidak kehilangan para pelanggan.
Mustakim berharap agar pemerintah serius dalam mengatasi kenaikann harga kedelai yang sudah terjadi beberapa waktu terakhir ini. Selain itu, dia menginginkan pemerintah memberikan pinjaman lunak terhadap perajin tempe dan tahu di desanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009