Palu (ANTARA News) - Beberapa kantor PLN di Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih dijaga ketat oleh ratusan polisi, meski pemadaman listrik di kota itu dipastikan sudah berakhir mulai Senin ini.Kabag Operasional Polres Palu, AKP Petit Wijaya, di Palu, mengatakan penjagaan tersebut dimaksudkan untuk mengamankan situasi di masyarakat, menyusul adanya kabar pengrusakan salah satu kantor PLN di Palu oleh oknum tertentu, karena pemadaman listrik yang makin tidak menentu."Setelah keadaan normal kita akan menarik sebagian pasukan, dan menyisakan beberapa personel untuk tetap siaga di beberapa lokasi," katanya.Saat ini setiap kantor pelayanan yang ada di empat kecamatan di Palu dijaga oleh tiga hingga enam personel polisi bersenjata lengkap.Sementara itu, Humas PT PLN Palu, Boyke, mengatakan berakhirnya pemadaman listrik di Palu disebabkan oleh datangnya pasokan batubara ke PLTU Mpanau sebanyak 7.500 ton. "Batubara sebanyak itu cukup untuk menyuplai bahan bakar PLTU selama enam hari. Dan selanjutnya PLTU akan mendatangkan lagi batubara sebanyak itu secara rutin dalam setiap pekannya," katanya. Saat ini sistem kelistrikan di Palu memiliki daya maksimal sebesar 47 Mega Watt, yang berasal dari PLTU Mpanau (2x13,5 MW), dan PLTD Silae (20 MW). Selain Palu, kedua pembangkit itu mampu memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong. Namun, akibat terlambat datangnya pasokan batubara serta perbaikan mesin di PLTD Silae maka PLN terpaksa memberlakukan pemadaman listrik secara bergilir. Sebelumnya, banyak pihak yang mengeluhkan pemadaman listrik berlangsung, terutama di kalangan pengusaha, karena hal itu sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-harinya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008