Terima Satgas Karhutla, Anies tegaskan sikap DKI pada bencana

Satgas Karhutla DKI Jakarta telah melaksanakan tugas antara lain pemadaman kebakaran hutan dan lahan di tiga area, yakni di Desa Puding, Desa Sukobrajo dan Desa Pemunduran, Kabupaten Muaro Jambi.

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) DKI Jakarta pada Selasa ini diterima pulang oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, usai menunaikan tugas kemanusiaan di Provinsi Jambi yang terdampak kabut asap, pada tanggal 20-30 September 2019.

Anies mengaku sangat mengapresiasi tugas mulia yang telah ditunaikan para Satgas Terpadu Karhutla yang bertugas di tiga wilayah yani Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang disebutnya sebagai bukti konsistensi DKI Jakarta untuk membantu daerah-daerah dan masyarakat yang terdampak bencana di seluruh wilayah Indonesia.

"Terima kasih sudah menjalankan amanat ini dengan baik. Ini adalah sebuah kehormatan. Inilah Indonesia, jadi ketika ada saudara kita sebangsa mengalami penderitaan akibat bencana, kita semua (di Jakarta) datang turun tangan, langsung terlibat. Ini membuat rasa persatuan kita makin kuat. Kita ingin sekali perasaan sebangsa dan senegara itu dirawat dan yang kita kerjakan kemarin adalah bagian dari menjaga dan menguatkan persatuan," kata Anies di Jakarta, Selasa.

Selain itu, Anies juga mengapresiasi masyarakat dan Pemprov Jambi yang dengan tangan terbuka menerima kehadiran Tim Satgas Karhutla Pemprov DKI Jakarta untuk bertugas membantu penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Jambi dan semua pihak yang terlibat.

"Alhamdulillah, terima kasih dan apresiasi pada Pemprov Jambi, yang telah menyambut baik kedatangan personel Satgas dari DKI, sehingga bisa bekerja bersama, termasuk juga masyarakat Jambi," kata Anies.

Saat ini, kata Anies, tugas Satgas Karhutla tersebut sudah selesai di Jambi dan sekarang cukup memantau perkembangannya.

"Semoga api seluruhnya bisa tuntas, baik di Sumatera maupun di Kalimantan. Kami di Pemprov DKI selalu siap koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri bila kemudian dibutuhkan untuk terlibat di dalam membantu penanganan asap maupun penanganan api," ucap Anies.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo, memaparkan Satgas Karhutla DKI Jakarta telah melaksanakan tugas antara lain pemadaman kebakaran hutan dan lahan di tiga area, yakni di Desa Puding, Desa Sukobrajo dan Desa Pemunduran, Kabupaten Muaro Jambi.

Kedua, melakukan pelayanan kesehatan bagi 993 pasien di tujuh desa, yakni Desa Puding, Sungai Bungur, Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi; dan Desa Petanang, Pulau Mentaro, Betung, Mekarsari, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.

Ketiga, membuat lima unit Rumah Oksigen, yakni satu lokasi di Puskesmas PAAL V Kota Jambi, dua lokasi di Puskesmas Pematang Raman dan Puskesmas Simpang Kabupaten Tanjung Jabung, dua lokasi di Puskesmas Pastu dan Puskesmas Puding Kabupaten Muaro Jambi.

Keempat membuat 43 ruang kelas tahan asap di 24 sekolah mencakup tiga wilayah Kota/Kabupaten, yaitu enam sekolah di Kota Jambi, sembilan sekolah di Kabupaten Muaro Jambi dan sembilan sekolah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

"Terakhir tim melakukan pembagian 13.000 masker di 10 lokasi mencakup tiga wilayah Kota/Kabupaten, yaitu tujuah lokasi di Kota Jambi, dua lokasi di Kabupaten Muaro Jambi dan satu lokasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur," ucap Subejo.

Diketahui 79 orang Satgas Karhutla yang bertugas terdiri dari unsur:
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta;
2. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta;
3. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta;
4. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta;
5. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta;
6. Biro Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta;
7. Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta;
8. TAGANA Provinsi DKI Jakarta;
9. Didukung oleh BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta; Relawan Jakarta-Squad Penanggulangan Bencana; dan Tim Supervisi Institut Teknologi Bandung.