Jakarta (ANTARA News) - Meski kampanye partai politik untuk Pemilu legislatif sudah dimulai, namun hingga Senin sore belum ada satu pun menteri yang juga menjadi pengurus partai, yang mengajukan cuti. gunan Kapasitas Palestina".
"Ya... karena bisa dipahami memang tugas-tugas menteri itu cukup berat dan memerlukan perhatian yang tinggi. Oleh sebab itu, tampaknya pada kampanye-kampanye awal ini bisa dipastikan tidak ada menteri yang mengajukan cuti," katanya Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa di Istana Negara di Jakarta.
Usai mendampingi presiden pada Pembukaan Konferensi Tingkat Menteri "Kerjasama Strategis Asia Afrika untuk Pembangunan Kapasitas Palestina", Hatta menyatakan bahwa presiden tidak pernah melarang para menteri untuk mengajukan cuti untuk kampanye, tapi kepala negara minta mereka tidak melepas tanggungjawab tugasnya.
"Kalau Presiden, tidak melarang untuk meminta cuti, tetapi Presiden seperti yang teman-teman dengar di media, meminta perhatian yang tinggi dan serius pada tugas pemerintahan dan kenegaraan yang sudah diemban," ujarnya.
Sejumlah menteri di kabinet Indonesia bersatu yang menjadi pengurus partai politik antara lain Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy, Menteri Kehutanan MS Kaban, Meneg Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dan sejumlah menteri lainnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan semua pihak khususnya pejabat negara untuk menghormati etika berpolitik yang mampu memisahkan antara tugas negara dan kegiatan berpolitik.
"Dengan bahasa yang terang saya katakan mau jadi presiden silahkan, namun bila ada rapat ya hadir, ada `policy` pemerintah dijalankan, jangan karena mau jadi capres terus beroposisi," kata Presiden pekan lalu.
Ditambahkan Presiden, tidak ada istilah bagi para menteri, gubernur, walikota atau pejabat negara lainnya beroposisi pada kepala pemerintahannya.
"Ini etika dan fatsun politik. Nanti ketika yang bersangkutan sudah resmi menjadi capres atau cawapres silahkan berkompetisi dalam kampanye," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008