Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para anggota parlemen dari kubu oposisi meninggalkan gedung parlemen (walk out) setelah usulan mosi tidak percaya kepada PM Malaysia Abdullah A. Badawi ditolak oleh ketua parlemen Pandikar Amin Mulia. Ketua oposisi di parlemen Wan Azizah Wan Ismail langsung meninggalkan gedung parlemen di Kuala Lumpur, Senin, diikuti oleh seluruh anggota oposisi yang berjumlah 80 orang setelah Pandikar menyatakan bahwa mosi tidak percaya kepada PM Malaysia yang diajukan Kamis, 10 Juli 2008, ditolak. Wan Azizah yang juga presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) mengatakan, mosi tidak percaya ini sangat penting karena merupakan bentuk ketidakpuasan rakyat atas kelemahan kepemimpinan Badawi, tapi ternyata ditolak dan ini mengecewakan. "Dengan kenaikan harga barang dan kenaikan harga bahan bakar telah banyak membuat rakyat sengsara. Jadi parlemen harus serius dengan usulan ini," kata Wan Azizah. Mosi tidak percaya kepada PM Badawi bukan hanya keinginan oposisi. Partai politik SAPP (Partai Maju Sabah) yang merupakan koalisi Barisan Nasional pun belum lama ini mengemukakan akan mengajukan mosi tidak percaya. Tapi dengan berbagai bentuk tekanan, partai lokal di negara bagian Sabah yang hanya punya tiga anggota parlemen ini belum mengajukannya secara resmi di parlemen karena tidak hadir. Pandikar mengatakan, dirinya tidak mau dilibatkan atau kekuasaannya sebagai ketua parlemen tidak ingin dilarutkan ke dalam konflik politik antara oposisi dengan pemerintah Malaysia. Sementara itu, parlemen Malaysia di Kuala Lumpur hari ini seperti mau perang karena dimana-mana banyak anggota polisi berikut peralatan keamanannya. Beberapa jalan utama menuju gedung parlemen ditutup dan masyarakat umum dilarang datang ke parlemen. Bahkan polisi melarang unjuk rasa dalam radius lima kilometer dari gedung parlemen demi menjaga ketertiban umum. Jangankan masyarakat umum, para wartawan pun semula dilarang masuk ke gedung parlemen terkait dengan rencana mosi itu. Tapi para wartawan akhirnya diizinkan masuk dan meliput seperti biasa di dalam gedung parlemen setelah mereka marah dan protes, didukung pula oleh sebagian anggota parlemen. Akibat penutupan jalan itu beberapa ruas jalan utama di Kuala Lumpur mengalami kemacetan pada pagi hari. Tindakan penutupan jalan dan berbagai larangan di gedung parlemen dilakukan polisi karena adanya rencana unjuk rasa terkait dengan usulan mosi tidak percaya. Namun dari kalangan oposisi sendiri tidak mengakui adanya rencana demonstrasi terkait mosi tidak percaya. "Kami tidak buat dan tidak ada rencana demonstrasi hari ini. Kami tidak tahu rencana pihak lain," kata juru bicara PKR Tian Chua. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008