Singapura (ANTARA News/dpa) - Hampir 45 persen orang tua di Singapura merasa yakin anak mereka tak memperoleh tidur yang cukup, angka yang jauh lebih tinggi ketimbang 26 persen di negara-negara Barat, demikian menurut sebuah pengkajian, Senin. Aliansi Tidur Pediatrik Asia-Pasifik melakukan survei atas para orang tua dan wali dari 30.000 lebih anak-anak dan balita di seluruh dunia. Para orang tua di negara kota itu sama dengan rata-rata Asia lainnya dalam meributkan soal tidur mendengkur dan bangun pada waktu malam, kata penemuan itu, seperti yang dilaporkan The Straits Times. Waktu tidur rata-rata anak Singapura adalah pukul 21:45, sedangkan di Barat pada jam 20:30. "Kami betul-betul tak mengerti mengapa anak-anak Asia tidurnya kurang," ujar Dr. Daniel Goh, salah satu penyusun pengkajian itu. Secara kultural, boleh jadi orang Asia tetap melek dan bekerja lebih lama ketimbang mereka di Barat, tulisnya. Pengkajian itu menemukan angka yang tinggi anak-anak Asia yang menempati kamar yang sama dengan orang tua, yang boleh jadi berkorelasi dengan waktu tidur yang lebih lambat, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008