Samarinda (ANTARA News) - Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan kempo kelas dunia tahun 2009 yang akan diselaksanakan di Denpasar, Bali, dengan peserta para kenshi dari 30 negara. Sebanyak 30 negara yang sudah menyatakan akan hadir di Pulau Dewata, seperti Malaysia, Jepang, Amerika serikat, Inggris, Kanada, dan kawasan Eropa, kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Perkemi, Timbul Tomas Lubis SH di Samarinda, Senin. Di sela-sela menyaksikan final nomor perkelahian bebas terbatas Pekan Olahraga Nasional XVII Kaltim, ia mengatakan Indonesia berpotensi mencetak kenshi kelas dunia dari atlet-atlet yang berprestasi di arena PON. Pada kejuaraan dunia selama ini nomor perkelahian bebas terbatas (randori) belum dipertandingan, kecuali pada embu (kerapihan teknik). Oleh sebab itu Indonesia akan mengusulkan agar nomor perkelahian bebas terbatas dapat dimainkan pada kejuaraan dunia di Bali nanti. Dengan adanya kejuaraan bertaraf internasional di Bali, maka diharapkan para pembina dan pelatih kempo di daerah terutama mereka yang berprestasi di PON XVII Kaltim, lebih bergiat berlatih tanding untuk dipersiapkan ke kejuaraan dunia yang pertama di Bali itu. Ia mengatakan, sebelum kejuaraan kempo kelas dunia di Bali, PB Perkemi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam upaya meningkatkan prestasi para kenshi, dengan menyelenggarakan kejuaraan nasional bagi mahasiswa di Aceh awal September 2008. Pengurus PB Perkemi, kata Tomas Lubis, menilai hasil PON XVII di Samarinda cukup bagus berkat kerja keras atlet, pelatih dan pengurus daerah masing-masing. Namun ada beberapa daerah prestasi atletnya mundur jika dibandingkan dengan hasil PON empat tahun lalu. DKI Jakarta dan Jambi misalnya, perolehan medali di PON XVII Kaltim berkurang jika dibandingkan pada PON di Sumsel empat tahun lalu, kata dia tampa menyebutkan angka. Manajemen penanganan olahraga, termasuk cabang kempo, harus dilaksanakan secara bertahap dan pasti agar menghasilkan atlet berprestasi, tambahnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008
hormat saya:
ketua ukm beladiri kempo UNG
indrawan