Bontang (ANTARA News) - Petenis meja yunior Jawa Timur, Ficky Supit Santoso, membuat kejutan dengan menumbangkan atlet SEA Games 2007 Thailand Yon Mardiono (Jateng) 4-3 pada perempatfinal tunggal putra perorangan PON 2008 Kaltim di GOR PKT Bontang, Senin.Di semifinal, siswa Kelas II SMA di Kediri itu akan ditantang rekan seklubnya di Surya Kediri yang kini membela Kalimantan Tengah, Syaifurrizal, yang dalam pertandingan sebelumnya menang atas tunggal putra Jabar, Jelly da Costa 4-2.Sementara itu dua atlet SEA Games Thailand 2007 lainnya, M Hussein dari Jatim dan David Jacobs dari DKI Jakarta, juga akan saling berhadapan di semifinal. Hussein memastikan diri ke semifinal setelah di babak perempatfinal mengalahkan atlet Jabar, Budiono dengan skor 4-1, sedang David unggul atas atlet Jambi, Ismu Harinto empat set langsung. Pada nomor tunggal putri, petenis meja Jatim, Christine Ferliana akan bertemu atlet DKI Jakarta, Ayuka Pratiwi di babak semifinal. Unggulan utama Jatim lainnya, Ceria Nilasari akan bertemu atlet Jabar, Nuni Sugiani di babak semifinal. Dalam pertandingan sebelumnya, Nilasari menang atas tunggal putri terkuat Kaltim, Fauziyah Yulianti empat set langsung. Padahal di nomor beregu, Nilasari kewalahan dan menyerah tiga set langsung atas Yulianti. Nuni lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan tunggal putri Jatim lainnya, Silir Rovani dengan skor 4-1. Di cabang olahraga tenis meja ini, tak satupun atlet tuan rumah Kaltim yang mampu merebut medali emas dari tujuh nomor yang dipertandingkan. Nasib sial juga menimpa kontingen Jateng, yang dalam ajang ini atletnya gagal melaju ke babak semifinal. Padahal setelah gagal mendapatkan medali emas di nomor beregu putra, atlet-atlet Jateng ini diharapkan mampu meraih medali emas di nomor perorangan yang memperebutkan lima medali emas itu. "Kami harus mengakui, atlet-atlet Jatim memiliki persiapan yang bagus dibandingkan kami. Ditambah dukungan suporter Jatim yang mampu memberikan motivasi tersendiri bagi atletnya," kata pelatih tenis meja Jateng, Hadi Yudho.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008