Jakarta, (ANTARA News) - Politisi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, menyatakan, mundurnya salah satu kader terbaik partainya, yakni Prabowo Subianto, merupakan pukulan politik bagi Parpol pemenang Pemilu 2004 tersebut.
"Kalau seorang kader dan fungsionaris pusat yang juga tokoh nasional yang dikenal luas masyarakat seperti Prabowo Subianto mundur, artinya Partai Golkar sudah tidak dapat diharapkan lagi sebagai sarana pengembangan pengabdian pribadinya," katanya menjawab ANTARA di Jakarta, Senin, terkait pernyataan pengunduran diri Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto diketahui berada di balik berdirinya Partai Gerindra yang merupakan salah satu Parpol baru dan telah lolos verifikasi KPU sebagai peserta Pemilu 2009.
"Saya yakin mas Bowo sudah mempertimbangkan dengan matang untuk keluar dari Partai Golkar (PG)," ujar Yuddy Chrisnandi.
Mantan aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia angkatan 1998 ini kembali bependapat, langkah seniornya itu dinilainya merupakan satu pukulan politik.
"Partai Golkar untuk segera membenahi diri, bila tidak, satu per satu kader-kader terbaiknya bisa saja beranjak pergi," kata Yuddy Chrisnandi yang kini masih menjadi anggota Fraksi Partai Golkar di Komisi I DPR RI dan termasuk sering bersuara vokal.
Dalam pernyataan persnya Senin pagi, Prabowo Subianto menyatakan mundur dari keanggotaan Dewan Penasehat Partai Golkar dan juga sebagai anggota partai tersebut.
Prabowo mengatakan, keputusannya itu telah disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla dalam pertemuan mereka pada Sabtu (12/7).
Keputusan untuk mundur itu, katanya, dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa selama menjadi anggota Dewan Penasehat dan sebagai anggota biasa partai berlambang pohon beringin ini, dirinya kurang berperan secara maksimal.
Prabowo pernah menjadi Panglima Kostrad dan juga adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus. Saat ini, Prabowo menjabat Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008