Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan semua pihak agar memberikan bantuan dan dukungan yang lebih nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina, dan bukan hanya sekedar simpati. Berbicara saat membuka konferensi tingkat menteri kerja sama strategis Asia Afrika untuk pembangunan kapasitas Palestina di Istana Negara, Senin, Kepala Negara menyatakan kini bukan lagi saatnya hanya memberikan simpati pada Palestina atas masalah yang mereka hadapi. "Saat ini, kami tidak puas hanya dengan memberikan simpati pada bangsa Palestina atas nasib mereka. Indonesia dan Afrika Selatan bekerja sama dengan negara Asia Afrika lainnya berkonsentrasi untuk memperkuat masyarakat Palestina di berbagai bidang," katanya. Presiden Yudhoyono menambahkan peningkatan kapasitas di berbagai bidang tersebut akan membantu masyakat Palestina mempersiapkan negara Palestina yang merdeka. Komunitas internasional harus bekerja sama untuk mewujudkan tujuan kemerdekaan Palestina, kata Kepala Negara. Pada bagian lain sambutannya, Presiden Yudhoyono mengatakan sebagai salah satu perwujudan kerja sama peningkatan kapasitas tersebut, maka Indonesia dan Palestina sudah bekerja sama dalam program pendidikan diplomat. "Program ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara kedua negara. Program ini membagi ilmu dengan diplomat palestina tentang perjuangan diplomat Indonesia saat kemerdekaan," kata Presiden. Presiden menjelaskan dalam perjuangan kemerdekaan, peran utama tidak hanya ada pada para pahlawan namun juga para diplomat. Kepala Negara juga mengharapkan konferensi yang akan berlangsung selama dua hari itu dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi Palestina. Sementara itu Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mengatakan peningkatan kapasitas diperlukan dalam upaya mencapai kemerdekaan. "Kami melihat modal sumber daya manusia sangat diperlukan, karena itu sektor pendidikan diharapkan masuk dalam pembangunan kapasitas ini," katanya. Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda dalam laporannya mengatakan konferensi ini diikuti oleh 219 peserta dari 55 negara. "Terciptanya perdamaian di Palestina akan memberikan kontribusi pada perdamaian dunia," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008