Coventry (ANTARA News) - Keberadan Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PPI PKS) di Kerajaan Inggeris tidak lepas dari diplomasi "people to people diplomacy" atau diplomasi antarmasyarakat diharapkan akan dapat meningkatkan citra Indonesia di luar negeri. Hal itu disampaikan Dwi Kurnia Indrana Miftach mewakili Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, Yuri Octavian Thamrin, saat membuka acara Silaturahmi Milad ke-10 Partai Keadilan Sejahtera di Inggris yang digelar di kota Conventry, Inggeris, akhir pekan lalu. Panitia penyelenggara Asep Setiawan kepada koresponden Antara London, Senin, mengatakan acara yang digelar di Coombe Abbey Country Park, Coventry, dan di Coventry Muslim Resource Centre dihadiri sekitar 150 orang, termasuk perwakilan dari ormas di Malaysia dan mahasiswa Indonesia dari Birmingham. Dikatakannya, selain itu Milad juga dihadiri anggota masyarakat Indonesia yang datang antara dari Manchester, London, Swindon, Leeds, Huddersfield, Newcastle dan Coventry. Lebih lanjut Dwi Kurnia menambahkan, betapa besar Indonesia ini sehingga bila dibentangkan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke di atas peta Eropa Barat akan menutupi Eropa mulai dari Inggris sampai Rusia. Hal ini menunjukkan betapa besarnya Indonesia ini. Oleh sebab itu meski kegiatan kecil masyarakat seperti ini, namun diharapkan bisa memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia, ujarnya. Sementara itu Ketua Pusat Informasi dan Pelayanan PKS Inggris Raya, Dr Ali Sofyan dalam sambutannya membacakan pantun terlebih dahulu. "Keris Ternama, Tameng Sakti, Disandang oleh Panglima Satria, Selamat Datang Di Coventry dalam Acara Silaturahmi Partai Keadilan Sejahtera. Ali Sofyan mengatakan, 10 tahun merupakan kurun waktu yang tidak sebentar bagi sebuah partai PKS sebagai partai yang dibentuk pada masa reformasi oleh kaum muda dan mahasiswa yang aktif dalam dakwah kampus. Pembentukan PKS merupakan kepedulian akan perbaikan kondisi bangsa yang memerlukan curahan energi dari seluruh anak bangsa. PKS adalah salah satu barisan yang mendukung usaha perbaikan kondisi bangsa sampai sekarang. Acara Milad ke-10 di Inggris ini dimeriahkan dengan lomba barbeque atau membuat daging bakar. Nyonya Dwi Kurnia Indrana Miftach sebagai anggota dewan juri mengumumkan pemenang lomba barbeque ini diraih kelompok tuan rumah Coventry. Lomba futsal atau sepakbola mini diikuti oleh peserta dari berbagai kota, termasuk tim pengurus PKS Inggris. Juara sepakbola mini ini adalah klub dari Birmingham setelah mengalahkan klub Coventry. Acara lainnya lomba menggambar, balap karung, tarik tambang yang juga diikuti anak-anak. Berpantun riaMenurut Asep Setiawan, acara menarik dalam acara Milad ke 10 itu adalah quiz dan lomba berpantun, karena peserta diharuskan menyajikan pantun dengan tema Bangkit Bersama Membangun Negeri. Tampaknya demam pantun sedang melanda kader dan simpatisan PKS. Ini terbukti setelah Presiden PKS Tifatul Sembiring saat meraih nomor 8 untuk pemilu 2009 juga berpantun, ujarnya. Di antara pantun yang disampaikan peserta berbunyi: Buah Labu menarik hari, Kalau Bosan Jangan Dilempar ke udara, Pemilu Sembilan Bulan Lagi, Jangan Lupa Coblos PK Sejahtera. Peserta lain tidak kalah: Kalau Pak Tifatul Pandai Berpantun, tidak demikian dengan April Wardana, yang menyebutkan Semoga PKS Tetap Berpartai dengan Santun, supaya bisa mencapai hasil nomor pertama. Acara lainnya yang digelar adalah lomba membuat iklan dengan tema yang sama. Para peserta diberi tugas membuat iklan televisi selama satu menit. Dengan kreatif, tiga kelompok ini menyajikan iklannya dengan disertai peragaan aktor seolah-olah iklan televisi. Sedangkan tim kaum ibu menyajikan iklan dengan cara ngobrol soal kesulitan ekonomi sehari-hari. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008