Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua mengharapkan warga Sulawesi Selatan yang terdampak atau menjadi menjadi korban kerusuhan Wamena dapat tetap tinggal di Kabupaten Jayawijaya atau tidak pulang ke kampungnya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Selasa, mengatakan dalam pertemuan antara Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat pada Senin malam (30/9) mengharapkan masyarakat yang terkena dampak sedapat mungkin tidak meninggalkan Wamena atau tidak eksodus yakni tidak pulang ke kampung halaman.
"Ini karena semua masyarakat termasuk masyarakat Sulsel yang ada di Papua punyak hak hidup di atas Tanah Papua sebagai bagian dari NKRI," katanya.
Menurut Musaad, Gubernur Papua Lukas Enembe juga menjanjikan akan melakukan koordinasi dengan semua pihak terutama keamanan untuk menjamin keamanan masyarakat di Wamena.
Baca juga: Papua Terkini - Pengungsi Ilaga terus berdatangan ke Timika
"Gubernur Papua juga menyampaikan bela sungkawa bagi masyarakat Sulsel yang meninggal akibat kerusuhan di Wamena," ujarnya.
Dia menjelaskan dari pertemuan tersebut juga diungkapkan bahwa masyarakat Sulsel yang terkena dampak mengaku banyak diselamatkan oleh masyarakat asli Papua yang memang tinggal di Wamena, di mana pada akhirnya berkesimpulan yang membuat kerusuhan tersebut bukan masyarakat di Wamena.
"Bahkan dalam kunjungan ke Wamena, Wagub Sulsel memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat di wilayah setempat," katanya.
Dia menambahkan pada pertemuan terswbut, Wagub Sulsel juga memohon dukungan Pemerintah Provinsi Papua khususnya Gubernur Lukas Enembe untuk dapat memperhatikan pembangunan kembali berbagai perumahan dan tempat usaha yang terbakar.
Baca juga: Papua Terkini- Pelaku perusakan di Oksibil ditangkap
Baca juga: Papua Terkini - NU Papua ajak semua pihak tahan diri sikapi situasi
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019