Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, mengatakan rupiah diperkirakan akan bisa mencapai angka Rp9.100 per dolar AS, karena investor asing masih aktif bermain di pasar domestik membeli berbagai instrumen Bank Indonesia. "Aktifnya investor asing membeli surat utang negara (SUN) memberikan dukungan yang kuat terhadap rupiah yang didukung oleh stabilnya stabilitas politik di dalam negeri, katanya di Jakarta, Senin. Dikatakannya, pemerintah harus bisa mempertahankan kondisi seperti ini, sehingga investor asing yang selama ini hanya melakukan investasi dalam jangka pendek, maka mereka kemungkinan akan beralih ke jangka panjang. Apalagi sektor riil di dalam negeri masih berjalan meski agak lambat, namun memberikan kepercayaan investor bahwa pemerintah terus berusaha melakukan upaya agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berjalan sebagaimana mestinya, katanya. Indonesia, lanjutnya, tetap merupakan pasar potensial bagi investasi asing, selain selisih tingkat suku bunga rupiah terhadap dolar AS mencapai 6,75 persen ( 8,75-2,00) juga ekonominya tumbuh di atas enam persen (6,2 persen). Karena itu pemerintah harus dapat menjaga kondisi ini dan mengajak para pengusaha seperti perbankan, terus menyalurkan kreditnya, dan properti membangun proyeknya sehingga mampu mendorong daya beli masyarakat semakin baik, katanya. Pemerintah, lanjut dia juga harus dapat menjaga investor asing yang bermain dalam jangka pendek itu tetap melakukan kegiatan dan tidak mengalihkan dananya ke pasar apabila terjadi krusial seperti pemilihan umumpada tahun 2009 nanti. Semakin membaiknya rupiah, menurut dia, meunjukkan bawha investor asing percaya bahwa Indonesia tetap tempat pencarian gain yang lebih baik. Karena itu dalam waktu tidak lama rupiah akan bisa mencapai angka Rp9.100 per dolar AS melihat potensi asing bermain di pasar domestik semakin tinggi, ucapnya. Apalagi, lanjut dia investor asing dari kawasan Timur Tengah dan Australia telah berminat untuk meningkatkan investasi di Indonesia dan memberikan informasi kepada masyarakatnya bahwa Indonesia merupakan kawasan yang aman dan stabil. Dengan informasi yang lebih baik itu diharapkan investasi di dalam negeri akan semakin meningkat dan memicu pendapatan masyarakat terus meningkat, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008