Kabul (ANTARA News) - Sembilan prajurit ISAF pimpinan NATO tewas dalam pertempuran hebat di dekat perbatasan Afghanistan dengan Pakistan, Minggu, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF). Limabelas prajurit lain ISAF dan empat prajurit Afghanistan cedera dalam bentrokan itu, kata pasukan internasional tersebut dalam sebuah pernyataan. Bentrokan itu merupakan salah satu pertempuran paling mematikan bagi pasukan internasional yang tiba di Afghanistan pada akhir 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban yang kini melakukan pemberontakan. Pertempuran itu terjadi di provinsi pegunungan wilayah timur laut Kunar, dimana seorang pejabat Afghanistan mengatakan sebelumnya bahwa gerilyawan menyerang sebuah pos pasukan ISAF dan Afghanistan pada dini hari. "Sembilan prajurit ISAF tewas dalam pertempuran di Afghanistan timur laut di dekat perbatasan Pakistan," kata pernyataan itu. "Pertempuran mulai terjadi pada dini hari dan berlanjut hingga siang hari ketika gerilyawan didesak mundur dari sebuah Pos Tempur ISAF dan Tentara Nasional Afghanistan," katanya. Pasukan internasional itu yakin bahwa korban di pihak gerilyawan juga berjumlah besar selama pertempuran beberapa jam itu, katanya. Pasukan ISAF belum menyebutkan kewarganegaran korban di pihak mereka dan menyerahkan pengumuman itu kepada negara-negara asal masing-masing prajurit. Namun, sebagian besar prajurit di Afghanistan timur adalah warganegara AS, yang merupakan pasukan internasional terbesar di negara tersebut. Pasukan itu juga tidak mengidentifikasi gerilyawan yang melakukan serangan tersebut. Taliban adalah pemain utama dalam pemberontakan di Afghanistan, namun gerilyawan lain yang mencakup Al-Qaeda juga terlibat dalam apa yang mereka sebut jihad atau perang suci. Dengan kematian-kematian terakhir itu, jumlah jumlah prajurit internasional yang tewas di Afghanistan tahun ini menjadi 130, sebagian besar akibat serangan musuh. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Puluhan ribu prajurit koalisi pimpinan AS dan pasukan ISAF pimpinan NATO berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah presiden Hamid Karzai memerangi Taliban dan sekutu mereka. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO, demikian dpa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008