Bali sebagai salah satu muka Indonesia di dunia internasional, kami ingin wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara menggunakan uang rupiah yang bersih. Kami siap mensuplai bekerja sama dengan bank-bank umumDenpasar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk segera menukarkan uang lusuh yang dimiliki ke bank sentral ataupun ke bank umum terdekat, sebagai salah satu upaya menjaga citra rupiah tetap terjaga baik.
"Bali sebagai salah satu muka Indonesia di dunia internasional, kami ingin wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara menggunakan uang rupiah yang bersih. Kami siap mensuplai bekerja sama dengan bank-bank umum," kata Trisno di sela-sela acara peluncuran Bali Bersiul (Bersih Uang Lusuh), di Denpasar, Selasa.
Trisno mengatakan, pihaknya sangat memperhatikan ketersediaan rupiah dari sisi nominal dan kualitas uang yang beredar di masyarakat, terlebih dari sisi kepariwisataan. Hal tersebut sangat penting karena sudah menjadi rahasia umum banyak dari wisatawan yang menyimpan rupiah sebagai kenang-kenangan ketika mereka kembali ke negara asalnya.
Menurut Trisno, terkait kondisi uang rupiah yang dalam kondisi lusuhnya terbanyak di Provinsi Bali ada di lima daerah yakni di Banjar (Dusun) Tegal dan Banyuasri di Kabupaten Buleleng, kemudian di daerah Padangsambian, Padangsambian Klod, dan di Dangin Puri Kangin, di Kota Denpasar.
Baca juga: Menjaga kedaulatan NKRI dengan menukarkan uang lusuh di pulau terluar
Sementara itu, untuk jumlah nominal uang lusuh di Bali, periode Januari-Agustus 2019 mencapai Rp3,58 triliun atau volumenya sebanyak 98.416.604 lembar. Sedangkan dari Januari-Desember 2018, jumlah nominal uang lusuh sejumlah Rp4,38 triliun atau sebanyak 129.658.780 lembar.
Trisno mengatakan banyaknya uang yang rusak akibat kekurangpahaman dalam cara memperlakukan uang, selain itu masyarakat belum mengetahui bahwa uang rupiah dengan kondisi tidak layak edar bisa ditukarkan ke Bank Indonesia atau ke kantor-kantor bank umum terdekat tanpa dipungut biaya.
"Uang yang ditukarkan akan diganti sebesar nominal apabila kondisi uang memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan Bank Indonesia," ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat yang memiliki uang lusuh untuk tidak menggunakan uang tersebut dalam bertransaksi sehari-hari. Uang-uang lusuh yang diterima oleh Bank Indonesia melalui masyarakat dan bank umum akan dimusnahkan dan diganti dengan uang layak edar.
Supaya uang rupiah terjaga dalam kondisi baik, Trisno mengajak masyarakat untuk memperlakukan rupiah dengan tips "5 Jangan" yakni jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas dan jangan dibasahi.
"Melalui program Bali Bersiul, kami juga mengedukasi masyarakat dan pelajar bahkan mulai TK mengenai bagaimana memperlakukan uang dengan baik. Semakin baik diperlakukan, maka semakin lama bisa dipakai," ucapnya sembari mengatakan pihaknya juga menyiapkan kas keliling di pasar-pasar tradisional, yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menukarkan uang lusuh.
Dalam kesempatan itu, Trisno juga berkesempatan menukarkan uang lusuh yang dimiliki dengan nominal Rp22.000 dengan uang yang baru.
Baca juga: Rp600 miliar uang lusuh dimusnahkan
Baca juga: Uang lusuh terbanyak di pasar tradisional
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019