Tangerang (ANTARA News) - Seorang warga Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten, AS (37) yang meninggal dunia pada 10 Juli lalu dinyatakan positif terjangkit virus flu burung jenis H5N1.Pelaksana Tugas Kepala Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Ati Pramudji Hastuti, Minggu, mengatakan hasil pemeriksaan darah oleh Laboratorium Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa AS meninggal dunia karena positif terinfeksi virus flu burung.AS yang tinggal di Jalan Kyai Haji Kuding RT 04/07 Kampung Blendung, Benda, Tangerang, itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang (10/7).Sebelum meninggal dunia, AS mengalami sakit dengan kondisi demam tinggi, batuk berat, dan sesak nafas sejak Senin (5/7), namun hingga tiga hari kemudian, kondisi korban tidak kunjung membaik, bahkan suhu tubuhnya semakin meningkat.Karena kondisi korban terus memburuk, istri AS, Yuliana membawa suaminya ke Rumah Sakit Husada Insani, Cipondoh, Tangerang pada Rabu (9/7) pagi dan menjalani pemeriksaan tubuh bagian dalam. Hasil rontgen di RS Husada Insani menunjukkan, AS diduga kuat tertular virus mematikan yang berasal dari unggas sehingga langsung menjalani perawatan di ruang isolasi. Pada hari itu juga (9/7), AS dibawa ke RSU Tangerang guna menjalani pemeriksaan darah lanjutan, namun hasil diagnosa berubah, korban diperkirakan menderita tuberkolosis (TBC) akut. "Sebagai langkah antisipasi, status korban dinyatakan penderita suspect flu burung," kata Ati Pramudji Hastuti. Namun saat menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus penderita flu burung di RSU Tangerang, AS meninggal dunia pada Kamis (10/7) siang, kemudian jenazah AS dimakamkan Taman Pemakaman Umum yang tidak jauh dari rumahnya. Sementara itu, hasil diagnosa pemeriksaan darah AS yang dilakukan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI menegaskan AS positif tertular virus flu burung jenis H5N1. Dinkes setempat mencatat jumlah warga Kota Tangerang yang meninggal dunia karena virus flu burung sebanyak delapan orang dan satu orang berhasil diselamatkan. Kasus penyebaran virus flu burung pertama kali muncul di Kota Tangerang pada tahun 2005 dan saat ini wilayah tersebut dinyatakan sebagai daerah endemis terhadap penularan virus mematikan tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008