Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Golkar Ibnu Munzir mengingatkan bahwa pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan para anggota DPR periode 2019-2024 masih banyak.

"Jumlah pengangguran, posisi umat yang gampang terbelah, dan juga saudara-saudara kita yang kadang terzalimi oleh perusahaan atau negara lain," kata Ibnu Munzir dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Selasa.

Berbagai persoalan yang belum tuntas itu, kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Periode 2014-2019 itu, menjadi memo atau catatan yang masih butuh dituntaskan oleh para wakil rakyat yang dilantik Selasa ini.

Baca juga: DPP Golkar: Aburizal tidak minta evaluasi kepemimpinan Airlangga

Mantan legislator asal Sulawesi Barat itu mengingatkan para anggota DPR periode mendatang untuk terus menyuarakan sampai pada titik seadil-adilnya bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebanyak 575 anggota DPR yang baru saja dilantik adalah pilihan rakyat Indonesia, kata dia, sehingga mereka lah yang mata dan mulut rakyat Indonesia selama lima tahun ke depan.

"Melihat dengan jeli apa yang mesti pemerintah lakukan, kemudian bicara dengan terpola demi mencapai adagium adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari kita sama-sama haturkan selamat bekerja," katanya.

Baca juga: Aburizal Bakrie: Munas Golkar digelar Desember 2019

Dengan pelantikan anggota DPR periode 2019-2024 itu, sekaligus menuntaskan amanat Ibnu sebagai wakil rakyat periode 2014-2019.

Ibnu telah berkecimpung di dunia politik sejak 1992, dari Makassar sampai ke Senayan yang mencatatkan perannya sebagai anggota berbagai panitia khusus, mulai Pansus Century, Pansus RUU SDA, hingga RUU Desa.

Selain itu, Ibnu juga pernah menjabat wakil ketua fraksi yang membuatnya paham bahwa marwah partai harus dimunculkan dalam menyoal persoalan publik di bidang pendidikan, agama, hingga tenaga kerja.

"Sengkarut yang muncul di ranah itu begitu luas," kata Ibnu yang dipercaya juga sebagai koordinator bidang kepartaian Partai Golkar itu.

Diakui Ibnu, tahun 2019 memang sangat padat agenda politik, seperti pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden yang digelar dalam waktu yang sama.

"Dan Golkar mengetuk palu, menjadi bagian dari Jokowi. Bagi Golkar, Jokowi harus diberi kesempatan untuk mengutuhkan ikhtiar nawacita yang telah didengungkan selama lima tahun," katanya.

Bahkan, kata dia, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah menegaskan sikap partai itu dalam berbagai kesempatan.

"Bagi saya, itu sekaligus pesan untuk total menunjukkan Golkar sebagai mesin politik modern yang harus memilah dengan cerdas antara pilihan mengurusi diri sendiri atau meletakkan kepentingan kepemimpinan nasional sebagai hal utama," katanya.

Meski tidak lagi menjadi anggota DPR, Ibnu menegaskan tidak adanya rasa kekecewaan karena politik adalah seni.

"Politik adalah seni memilih. Seni yang sejatinya meretas kekecilan hati juga kesumat. Seni yang menumbuhkan senantiasa pengharapan," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019