Tanjungpinang (ANTARA) - Mata seorang wartawan media daring di Tanjungpinang Andreas Febricho terluka saat liputan aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Selasa.
Pria yang akrab disapa Ajo itu berada di belakang anggota kepolisian yang sedang memukul mundur mahasiswa yang mendesak ingin masuk ke Kantor DPRD Provinsi Kepri. Botol minuman mineral berhamburan, salah satunya mengenai mata Ajo.
"Saya lagi jalan, kemudian tiba-tiba dilempar botol air.Saya tidak tahu siapa pelakunya," ucap Ajo.
Baca juga: Wartawati Indonesia perlu observasi sepekan atas luka tembaknya
Kaca mata Ajo pecah, lalu jatuh ke lantai. Kemungkinan matanya terluka akibat goresan kacamata.
Ajo lantas dibawa oleh sejumlah wartawan dalam ruang klinik DPRD Provinsi Kepri.
Ketika masuk ruangan, beberapa pria berpakaian preman dan Satpol PP menghalanginya.
Mereka menyangka Ajo dan wartawan lainnya adalah mahasiswa.
Baca juga: Wartawan Indonesia kena peluru karet saat liput demonstrasi Hong Kong
Perdebatan panas pun terjadi. Bahkan, seorang polisi datang dengan suara dan wajah tampak emosi.
Setelah dijelaskan, akhirnya Ajo diperbolehkan masuk ke ruang klinik.
Hasil pemeriksaan, tim medis menyatakan mata Ajo tidak terluka parah, lantas korban diobati.
Saat unjuk rasa, kaca ruang penjagaan Satpol PP Kepri rusak. Sejumlah termos kaca milik DPRD Provinsi Kepri juga pecah.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019