Cianjur, Jabar (ANTARA News) - Kandidat presiden RI Sutiyoso menyatakan akan melaksanakan otonomi daerah dengan konsisten apabila ia terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2009 nanti, karena pelaksanaan kebijakan yang tidak konsisten itu yang membuat daerah sulit berkembang baik secara ekonomi maupun intelektual. Di sela-sela kunjungannya meresmikan Sutiyoso Center Wilayah III Jabar di Cianjur, Minggu, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, undang-undang otonomi daerah harus dilaksanakan secara konsekuen baik dari sisi pemberian wewenang maupun anggaran sehingga daerah dapat berkembang menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak terjadi konsentrasi penduduk hanya di kota-kota besar seperti Jakarta. Kebijakan pembangunan capital intensive yang cenderung hanya padat modal selama ini harus diubah ke investasi yang padat karya dengan membuka seluas-seluasnya akses permodalan dan pemasaran bagi industri-industri kecil (UKM) agar mereka bisa bersaing dan menyerap banyak tenaga kerja. Menurut Sutiyoso program-program pemberdayaan ekonomi kerakyatan harus ditingkatkan agar daya beli masyarakat meningkat dan roda ekonomi bisa berputar serta tumbuh dengan baik. "Kalau diibaratkan sebagai jaringan pipa air besar, distribusi modal dan kekuatan ekonomi sekarang ini hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang memang memiliki jaringan pipa besar juga, tapi bagaimana dengan yang kecil-kecil yang belum memiliki jaringan?" katanya. Ketika 10 tahun menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengaku sudah menjalankan program-program pemberdayaan ekonomi rakyat di antaranya dengan memberikan bantuan modal bagi usaha dan pedagang kecil di lingkungan kelurahan di Jakarta. Ia telah mengalokasikan bantuan modal di 261 kelurahan dengan masing-masing mendapatkan Rp250 juta. Bantuan itu kemudian diberikan kepada pengusaha dan pedagang kecil yang memang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya. Bantuan itu tidak disalurkan melalui kepala desa, tetapi melalui dewan kelurahan dan hanya di dua kelurahan yang dinilai gagal karena kepala desanya menyelewengkannya. "Prosesnya pun mudah, saudara bisa langsung datang, modalnya hanya ngomong, dan disurvai oleh dewan kelurahan, kalau benar langsung dikasih. Cukup dengan tandatangan atau kalau yang tidak bisa ya cap jempol saja, tidak berbelit-belit," katanya ketika berbicara di depan masyarakat Cianjur. Biarpun selama ini ia hanya dikenal sebagai gubernur Jakarta, Sutiyoso mengaku tahu benar kondisi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia karena ia juga menjabat ketua Asosiasi Provinsi Seluruh Indonesia. Mengenai programnya strategisnya kalau ia terpilih menjadi presiden pada 2009 nanti, Bang Yos menyatakan akan menempatkan pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan sebagai program strategis nasional. Program pendidikan harus digenjot karena bagaimana negara kita bisa bersaing kalau penduduknya 60 persen adalah hanya lulusan dan atau tidak lulus Sekolah Dasar. "Bagaimana kita bisa bersaing, padahal persaingan global itu pasti terjadi," jelasnya. Dalam kunjungannya ke Jabar, Sutiyoso juga meresmikan pertandingan catur se-Jawa Barat Bang Yos Cup, kemudian bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat serta mengunjungi dan berdialog dengan pedagang-pedagang di pasar induk Cianjur. Usai di Cianjur, Sutiyoso Minggu siang melanjutkan kunjungannya ke Sukabumi untuk menemui tokoh dan masyarakat setempat. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008