Semarang (ANTARA) - Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan berbusana adat dari berbagai daerah di halaman Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa.


Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai inspektur upacara tersebut juga diikuti oleh mahasiswa dan pelajar SMA/SMK, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Gubernur Ganjar yang ditemui usai upacara mengatakan bahwa pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini pihaknya sengaja mengenakan baju adat nusantara untuk menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca juga: Presiden inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila

"Harapannya kita bisa merawat keberagaman (pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila, red.)," katanya yang mengenakan baju adat Bali.


Terkait dengan Hari Kesaktian Pancasila, orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan banyak cara yang bisa dilakukan semua elemen masyarakat dan bangsa, salah satunya dengan merawat ideologi Pancasila.

Menurut Ganjar, seluruh elemen masyarakat dari pelajar, mahasiswa, dan tokoh agama harus saling menjaga dan menghormati melalui semangat merawat Pancasila sehingga virus-virus kebaikan dan kedamaian dari Jateng bisa menular ke daerah-daerah lain.

Baca juga: Kesaktian Pancasila versus gagasan menggagalkan pelantikan Jokowi

Semua pihak, kata Ganjar, harus waspada dengan upaya kekuatan lain yang ingin mengubah ideologi bangsa sehingga pemerintah dan masyarakat harus merapatkan barisan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.


"Ideologi Pancasila tidak bisa diganti sampai kapan pun karena tidak ada alasan apa pun untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan kita sudah sepakat, tidak kenal ideologi lain selain Pancasila," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. ***2***

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019