Beirut (ANTARAm News)- Inggris, Jerman dan AS, Sabtu malam, menyambut baik keputusan Lebanon dan Suriah menjalin hubungan diplomatik, tetapi Washington mendesak Damaskus menghentikan "taktik destabilisasi"-nya di kawasan itu. "Kami tetap mendukung pembukaan hubungan yang baik antara Lebanon dan Suriah atas dasar saling menghormati (dan) kami bersama Prancis menegaskan komitmen bagi Lebanon yang berdaulat dan merdeka," kata Rob McInturff, seorang jurubicara Deplu, kepada AFP. Tetapi ia menambahkan Washington akan "tetap membatasi keterlibatan diplomatik kami, kecuali Suriah menghentikan taktik-taktik destabilisasi di kawasan itu." Lebanon dan Suriah, Sabtu, mengatakan kedua negara sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik, membuka kedubes di masing-masing ibukota untuk pertama kali sejak kemerdekaan mereka dari kekuasaan kolonial. Deplu AS mengatakan "Suriah menunjukkan keinginannya untuk ikut serta bekerja sama dengan masyarakat internasional." McInturff mengatakan AS dan para pengamat Lebanon lainnya "sedang menunggu sinyal bahwa Suriah siap menghentikan dukungan mereka terhadap terorisme, bekerja lebih keras untuk menghentikan arus para gerilyawan asing memasuki Irak, mengusir para pemimpin kelompok pejuang garis keras Palestina dan mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia." Washington tetap memasukkan Suriah dalam daftar hitam sebagai sebuah negara yang mensponsori terorisme. Di London, seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri mengemukakan kepada AFP: "Jika pembukaan hubungan bertujuan bahwa Suriah memainkan peran lebih konstruktif di kawasan itu, maka itu adalah merupakan sesuatu yang baik. Inggris memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah tahun 1986, tetapi dipulihkan tahun 1990. Menteri urusan laur negeri Jerman Guenter Gloser menyambut baik keputusan kedua negara untuk menjalin hubungan sebagai satu "kemajuan sangat penting", kata kementerian luar negeri di Berlin mengutip pernyataannya di Paris di mana ia menghadiri peresmian perhimpunan antara Eropa dan tetangga Laut Tengahnya. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengumumkan keputusan bersejarah itu di Paris setelah melakukan perundingan-perundingan dengan sejawat-sejawat Suriah dan Lebanonnya Bashar Al Assad dan Michel Sleiman. Pemilihan Sleiman sebagai presiden Lebanon Mei lalu mengakhiri krisis politik di Lebanon. Dua pemimpin Timur Tengah itu mengkonfirmasikan berita itu dalam jumpa wartawan bersama Sabtu siang. Lebanon mengumumkan pemerintah persatuan nasional beranggotakan 30 menteri, Jumat yang bertugas menyelesaikan krisis politik terburuk negara itu sejak perang saudara 1975-1990. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008