Jakarta (ANTARA) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan bahwa serikat pekerja akan tetap menggelar aksi unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi pada Rabu, 2 Oktober.

"Besok kaum buruh akan tetap melakukan aksi besar-besaran di 10 provinsi. Khusus di Jabodetabek, aksi akan di DPR RI," katanya dalam siaran pers konfederasi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dalam aksi tersebut, serikat buruh akan menyampaikan tiga tuntutan utama, yaitu menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan menuntut revisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

Said Iqbal juga menegaskan komitmen serikat pekerja dalam memperjuangkan pemenuhan hak buruh usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (30/9).

"Karena presiden yang terpilih adalah Pak Jokowi, sebagai presiden buruh tentu saya harus bertemu dengan Beliau untuk menyampaikan isu dan gagasan kaum buruh sebagai penyeimbang dari gagasan yang telah disampaikan pengusaha," katanya.

Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, menurut dia, merupakan bagian dari upaya menyampaikan gagasan mengenai upaya pemenuhan hak buruh dan peningkatan kesejahteraan pekerja kepada pemerintah.

Namun, ia melanjutkan, upaya memperjuangkan pemenuhan hak buruh tidak cukup melalui lobi. Oleh karena itu, serikat pekerja akan tetap melakukan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi pada 2 Oktober.

Saiq Iqbal juga menyatakan bahwa upaya-upaya untuk memperjuangkan pemenuhan hak-hak buruh dan peningkatan kesejahteraan buruh akan dilakukan secara konstitusional.

​​​​Baca juga:
Konfederasi buruh temui Presiden bahas ketenagakerjaan
KSPI akan gelar aksi tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan

Pewarta: Katriana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019