Samarinda, (ANTARA News) - Tiga pegulat Jambi yang tampil pada PON XVII di Kalimantan Timur, dicurangi wasit sehingga gagal mendapatkan medali emas dan harus puas dengan perunggu. "Ketiga pegulat Jambi yang mengalami pencurangan dari wasit adalab Wahyudi kelas 66 Kg gaya grego putra, Farina (45 kg) dan Retno (63 kg) bebas putri," kata Pelatih Jambi, Ardiman, Minggu. Khusus pegulat Ferina pada pertandingan penyisihan melawan pegulat tuan rumah Kalimantan Timur, Dian Putri, atlet Jambi seharusnya mendapakan nilai angka kemenangkan mutlak (tos) dari lawannya, namun oleh wasit yang memimpin dinyatakan tidak dan malah yang diberikan nilai adalah lawanya. Atas kejadian itu, pegulat putri Jambi kalah angka dari Kaltim yang berhak mendapatkan medali emas dan medali perunggu direbut pegulat Jambi. Selain itu dua pegulat lainnya Wahyudi di gaya grego dan Retno bebas putri juga mengalami pencurangan dari wasit. Keduanya dicurangi melalui pemberikan nilai sehingga duanya harus kalah angka dari lawannya. Usai kejadian itu, tim gulat Jambi memprotes kepada panitia, namun yang didapatkan bukannya portes diterima malahan salah satu orang tua dari atlet gulat Kaltim mendatangi tim Jambi dan memukul pelatih. "Setelah Saya memprotes panitia dan wasit, langsung didatangi seorang warga setempat yang mengaku orang tua atlet Kaltim yang langsung memukul mengenai wajah," kata Ardiman. Kejadian itu langsung diamankan pihak keamanan seempat dan pelaku dibawa keluar gedung. Jambi merasa pelaksanaan PON XVII kali ini tidak berjalan sportifitas dan hanya mengejar dan menguntungkan salah satu pihak yakni tuan rumah PON Kalimantan Timur. Hasil pertandingan gulat putri, Jambi hanya bisa meraih dua perak dan empat perunggu serta harus puas atau gagal mempertahankan medali emas seperti yang ditargetkan KONI daerah.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008