Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Utama PT Telkom Tbk (TLKM) Rinaldi Firmansyah menargetkan pinjaman sindikasi perbankan sebesar satu miliar dolar AS akan terpenuhi pada Agustus 2008. "Kita harapkan `closing` bulan depan (Agustus), sehingga dana segera dapat digunakan untuk memenuhi capex (belanja modal) perusahaan," usai mendampingi Menneg BUMN Sofyan Djalil memberi bantuan Rp16,9 miliar "Program BUMN Peduli" kepada SMA Taruna Nusantara, di Magelang, Sabtu. Pada tahun 2008 Telkom menganggarkan capex sebesar 2,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp23,5 triliun. Dari pinjaman sindikasi satu miliar dolar AS atau setara Rp9,3 triliun tersebut diutarakan Rinaldi, sebanyak 60 persen di antaranya dialokasikan untuk capex anak perusahaan PT Telkomsel, sedangkan sekitar 40 persen untuk Telkom. "Alokasi untuk Telkomsel sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham 30 Juni 2008," kata Rinaldi. Pinjaman sindikasi diperoleh dari empat bank pemerintah yaitu, BNI, Mandiri, BRI, BTN ditambah dengan Bank Jabar. Meski pencairan dana sindikasi tersebut sudah di depan mata, Rinaldi tidak menegaskan besaran bunga dan jangka waktu pinjaman tersebut. Ia hanya mengatakan minat perbankan membiayai pinjaman tersebut sangat tinggi, selain karena Telkom memiliki likuiditas keuangan yang tinggi, telekomunikasi merupakan sektor yang prospektif untuk dibiayai. Di tempat yang sama, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Wayan Agus Mertayasa, membenarkan adanya pinjaman sindikasi dari sejumlah perbankan nasional termasuk dari Bank Mandiri. "Telkom merupakan nasabah Mandiri sejak lama, dan pembicaraan tersebut sudah memasuki tahap akhir," kata Wayan. Namun ia tidak menyebutkan jumlah dana Bank Mandiri yang dikucurkan dalam sindikasi tersebut. "Nilai pinjaman...? Nanti saja," tegas Wayan. Dengan pemenuhan capex dari pinjaman sindikasi tersebut, Telkom praktis masih harus menyediakan dana sebesar Rp14,2 triliun. "Sisa capex sebesar Rp14,2 triliun akan dipenuhi dari kas internal perseroan. Telkom memiliki internal "cash flow" yang sangat besar. Ekuiti kita juga sangat kuat jadi tidak sulit untuk memenuhinya," katanya. Pada tahun 2008 Telkom menargetkan penambahan pelanggan seluler Telkomsel sebesar 8-9 juta nomor, dari jumlah pelanggan akhir 2007 yang tercatat 47,89 juta pelanggan, sedangkan pelanggan telepon tetap nirkabel (FWA) TelkomFlexi tumbuh sekitar 3-4 juta dari akhir tahun 2007 sebanyak 6,4 juta.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008