Solo (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Solo Raya Bergerak (Sorak) melakukan demo dan sempat melakukan aksi lempar-lempar kepada petugas di depan Kantor DPRD Kota Surakarta, Senin malam.
Pangunjuk rasa yang melakukan orasi dan menggelar sejumlah poster dimulai sejak pukul 15.30 WIB hingga berakhir sekitar pukul 20.15 WIB tersebut awalnya berlangsung tertib dan lancar.
Pengunjuk rasa yang terus melakukan orasinya dan mereka juga bernyanyi-nyanyi lagu-lagu kebangsaan kemudian berhenti sejenak setelah mendengar azan Shalat Magrib. Dan, pengunjuk rasa kemudian melanjutkan kembali orasinya bertahan hingga pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Massa merusak dan membakar Pospol Atmajaya
Polisi yang mengamankan dan mengawal jalannya unjuk rasa tetap bertahan serta tidak terpancing untuk membubarkan mereka hingga malam hari. Bahkan, peserta aksi sempat melakukan aksi lempar-lempar ke arah aparat keamanan yang tetap bertahan memberikan pengamanan.
Aksi lempar-lempar dari pengunjuk rasa hanya berlangsung sekitar 10 menit, dan akhirnya mampu diredam dengan pasukan Dalmas yang berhasil menangkis batu lemparan dari luar halaman. Petugas polisi kemudian mengajak pengunjuk rasa dengan bernyanyi lagu-lagu kebangsaan untuk meredam aksi lempar-lempar itu.
Menurut Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai, aksi unjuk rasa dapat diredam setelah mereka diajak bersama-sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh petugas.
Baca juga: Massa demonstran bentrok dengan aparat di sekitar kawasan Semanggi
Andy Rifai mengatakan pihaknya dari awal sudah menyampaikan kepada para pengunjuk rasa, bahwa aparat keamanan siap melayani masyarakat. Polisi akan mengawal aksi mereka dengan baik. Meskipun, para pengunjuk rasa berupaya untuk memprovokasi arapat keamanan, tetapi polisi dapat membuktikan tidak melakukan tindakan represif.
Pengunjuk rasa sempat ada lemparan-lemparan batu kepada petugas, dan ada empat personel Polwan terkena lemparan, tetapi mereka setelah dicek oleh tim medis kondisi tidak tidak apa-apa.
"Ada empat Polwan anggotanya yang terkenal lemparan, tetapi setelah diperiksa dokter kondisinya tidak apa-apa," kata Kapolres.
Baca juga: Demo mahasiswa, polisi tangkap tiga pedemo depan DPRD NTB
Polisi setelah berhasil meredam dan kemudian mengimbau koordinator aksi untuk segera membubarkan diri. Aksi baru bisa dibubarkan dengan tertib, sekitar pukul 20.15 WIB.
Andy mengatakan peserta aksi di depan DPRD Surakarta, Senin ini, tanbpa identitas, sehingga polisi tidak bisa membedakan peserta aksi dari mana saja.
"Kami anggap semuanya harus mendapatkan pelayanan yang baik. Hal ini, dilakukan dari hasil evaluasi dari aksi sebelumnya untuk menghendari adanya jatuh korban. Kami tetap bertahan dan tidak ada reaksi sama sekali," katanya.
Pihaknya dalam aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut masih melihat peserta demo ada para pelajar. Polisi yang didukung oleh anggota TNI dalam aksi tersebut telah menurunkan sebanyak 1.300 personel.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019