Lion Air berharap senantiasa mampu melayani jamaah dengan pelayanan terbaik. Bersama mitra perjalanan Lion Air bisa mewujudkan mimpi beribadah ke tanah suci dengan menawarkan harga terjangkau, dengan demikian membantu masyarakat bisa pergi umrah

Jakarta (ANTARA) - Lion Air, maskapai anggota dari Lion Air Group, telah memulai layanan penerbangan umrah 2019 atau 1441 Hijriah dari Indonesia ke Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi dan Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

"Lion Air berharap senantiasa mampu melayani jamaah dengan pelayanan terbaik. Bersama mitra perjalanan Lion Air bisa mewujudkan mimpi beribadah ke tanah suci dengan menawarkan harga terjangkau, dengan demikian membantu masyarakat bisa pergi umrah," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Danang menjelaskan penerbangan umrah 2019 ditandai pengoperasian Airbus 330-900NEO, sebagai pesawat terbaru berbadan lebar dan operator pertama di Asia Pasifik yang menggunakan armada ini.

Pengoperasian Airbus 330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 jam perjalanan tanpa henti.

Selain pesawat A330-900NEO, Lion Air juga mengoperasikan tiga Airbus 330-300 (440 kursi) dan dua Airbus 330-900NEO (433 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang.

Dalam operasional setiap penerbangan, Lion Air selalu patuh dan menerapkan budaya keselamatan. Keseriusan inilah yang menegaskan Lion Air mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
​​​​
Lion Air memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional.

Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan.

Dalam layanan umrah 2019, Lion Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu lebih dari 85 persen. Keseriusan ini seiring bentuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah umrah berdasarkan sistem terstruktur dan komprehensif antara perawatan pesawat, operasional di bandar udara serta keputusan cepat dan tepat guna meminimalisasi dampak keterlambatan penerbangan.

Untuk penerbangan umrah, Lion Air melayani dari 11 kota, sebagai berikut:

1. Medan – Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).

2. Padang – Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat (PDG).

3. Pekanbaru – Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Riau (PKU).

4. Batam – Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH).

5. Palembang – Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Sumatera Selatan (PLM).

6. Jakarta – Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK).

7. Solo – Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah (SOC).

8. Surabaya – Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (SUB).

9. Balikpapan – Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan Timur (BPN).

10. Banjarmasin – Bandar Udara Internasional Syamduddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (BDJ).

11. Makassar – Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi, Selatan (UPG).

Baca juga: Garuda Indonesia buka penerbangan Surabaya-Madinah

Baca juga: Jakarta-Jeddah kini juga dilayani Indonesia Airasia X


​​​​​​

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019