Pemerintah Indonesia juga sudah melaporkan perkembangan SDGs sebanyak dua kali yakni 2017 dan Juni, 2019.Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia serius dalam mengejar pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs) karena memberikan kesejahteraan merata bagi masyarakat.
"Kami memastikan penganggaran, program pemerintah itu sudah menyasar langsung upaya mencapai 17 tujuan dalam SDGs," katanya di kantor Bappenas di Jakarta, Senin.
Sebagai bentuk kewajiban di PBB, lanjut dia, Pemerintah Indonesia juga sudah melaporkan perkembangan SDGs sebanyak dua kali yakni 2017 dan Juni, 2019.
Pelaporan sukarela atau voluntary national review itu, kata dia, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Dengan melaporkan dua kali, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanyan serius tapi juga punya upaya sistematis untuk merencanakan dan mencari cara agar tujuan dalam SDGs itu tercapai," imbuhnya.
Baca juga: Dalam FCE 2019, Indonesia pelopori pengajuan draf resolusi PBB
Sementara itu, terkait capaian dalam SDGs, Bambang menambahkan sebagian tujuan menunjukkan perkembangan yang baik di antaranya pemerataan, kemiskinan yang turun hingga pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Namun, ia mengakui sebagian lainnya masih memerlukan kerja keras di antaranya kesehatan seperti stunting, kematian bayi dan ibu melahirkan, penyakit tidak menular yang dinilai masih di luar harapan.
Permasalahan menyangkut lingkungan khususnya laut, juga menjadi perhatian tidak hanya Indonesia tetapi juga masyarakat global.
Ia mengharapkan permasalahan tersebut, bisa dicarikan solusi salah satunya melalui konferensi tahunan SDGs yang dilaksanakan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, 8-9 Oktober 2019.
Konferensi itu akan dihadiri peserta yang tidak hanya mewakili negaranya tetapi juga organisasi dan lembaga swadaya masyarakat internasional seperti PBB, organisasi yang peduli lingkungan laut, hingga akademisi.
"Kita belajar dari mereka, tapi juga belajar jika ada metode baru bagaimana menjaga kualitas laut, dari PBB atau para pakar," katanya.
Skema pembiayaan untuk menjaga lingkungan laut, kata dia, juga akan dibicarakan khususnya bersama LSM, yang tidak bergantung kepada anggaran negara tapi mengajak partisipasi masyarakat untuk menjaga laut.
Tukar menukar pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan kelautan termasuk perikanan dan nelayan, diharapkan bisa digali lebih optimal dalam konferensi itu.
"Kita harapkan pihak pemerintah juga sadar bahwa barangkali kebijakan kurang tepat harus diperbaiki dan dari pihak masyarakat pun sadar bahwa kalau ada praktik mereka selama ini kurang tepat bisa diperbaiki," imbuhnya.
Konferensi SDGs itu akan didahului festival yang merangkul masyarakat luas termasuk generasi muda untuk menambah kesadaran mereka terhadap lingkungan laut.
Festival SDGs akan diadakan di Plaza Senayan, Jakarta, 5-6 Oktober 2019.
Baca juga: Pemerintah siapkan skenario proyeksi pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019