Tuban (ANTARA News) - Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin berpendapat, dengan jumlah 34 parpol di Indonesia yang akan mengikuti pemilu 2009, pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa menjadi semakin rumit. "Semakin banyak parpol, akan semakin memperumit pemecahan masalah bangsa, karena faktor kepentingan tarik menarik kelompok di parpol," kata Dien Syamsuddin seusai meresmikan proyek yang dibangun PD Muhammadiyah Tuban, di Tuban, Jatim, Sabtu. Melihat kondisi itu, Dien Syamsuddin berharap jumlah parpol di dalam pemilu berikutnya bisa berkurang karena proses alamiah. Meskipun kenyataannya, pada pemilu sebelumnya jumlah parpol perserta pemilu 24 parpol, pada pemilu sekarang ini justru bertambah 10 parpol dan sebagian diantaranya parpol yang tidak lolos "threshold". Dien Syamsuddin menyatakan karena itu merupakan kenyataan demokrasi di Indonesia, dengan begitu harus ada pola yang mengatur penyederhanaan jumlah parpol di Indonesia. Dengan demikian, jumlah parpol bisa semakin berkurang secara alamiah sebagaimana yang ada di negara-negara kampiun demokrasi seperti di Amerika Serikat (dua parpol) dan Jepang dengan lima parpol. "Itulah konsekuensi logis demokrasi, " katanya. Menjawab pertanyaan, Dien Syamsuddin menegaskan, meskipun masih sebatas wacana sebagai kader, ia siap dicalonkan tidak hanya sebagai wapres tetapi juga sebagai Presiden pada pemilu pilpres mendatang. Sebab, dia mengibaratkan, menjadi Presiden atau wapres, di Indonesia tidak ada bedanya dengan yang dilakukan sekarang yakni menjadi pimpinan Muhammadiyah. Tetapi, menurut dia, di dalam proses pencalonannya dirinya tidak bisa berdiri sendiri, harus melalui proses pembahasan dengan berbagai pihak, termasuk juga dukungan. "Tidak mungkin, misalnya saya punya duit kemudian mencalonkan sendiri tanpa ada dukungan," imbuhnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008