London (ANTARA News) - Cristiano Ronaldo yakin presiden FIFA, Sepp Blatter benar untuk menggambarkannya secara kontroversial diperlakukan seperti "budak di jaman modern" oleh klubnya sekarang ini, Manchester United.
Ronaldo mengemukakan hal tersebut menanggapi kometar Blatter hari Kamis, dimana kepala badan sepak bola dunia itu menyatakan bahwa pemain tersebut hendaknya diizinkan bergabung dengan klub raksasa Spanyol, Real Madrid, bila ia mau.
"Saya sangat setuju dengan presiden FIFA itu," kata pemain itu, yang sekarang ini sedang beristirahat di Portugal setelah menjalani operasi pergelangan kaki.
Ia menambahkan, "Presiden itu benar, tetapi saya tidak ingin berkata lagi."
Real Madrid diyakini bersedia menawar sekitar 85 juta euro untuk pemain berusia 23 tahun itu dan membayarnya sembilan juta euro untuk perjajian lima tahun.
Ronaldo, yang dimasa kanak-kanaknya merupakan pemuja Real Madrid, secara konsisten dikaitkan dengan kepindahan ke ibukota Spanyol sejak akhir musim lalu setelah mencetak 42 gol yang mengesankan guna membantu Manchester United menjuarai Liga Utama Inggris dan Liga Champions.
"Belum ada persetujuan dengan Real Madrid dan saya masih belum tahu di mana saya akan bermain di musim mendatang," kata Ronaldo Kamis, seraya menambahkan bahwa ia akan absen "10 hingga 12 pekan" untuk menyembuhkan operasinya.
Menanggapi pertikaian tentang masa depan pemain tersebut, Blatter mengatakan bahwa praktik mengikat para pemain dengan kontrak jangka panjang sama halnya dengan "perbudakan modern".
Dan ia mendesak Manchester United dan Real Madrid untuk berunding bila Ronaldo ingin pindah ke klub Spanyol itu.
"Hal yang penting ialah kita mesti juga melindungi pemain itu," kata Blatter kepada Sky News.
"Tampaknya klub dan para pemain berusaha merundingkan jalan keluar sebelum pemain itu bebas," kata Gaillard.
"Itulah konsekuenasi peraturan Bosman -- tidak ada yang dapat kami lakukan mengenai hal itu. Jelas para pemain sekarang inui jauh lebih kuat dibanding 20 tahun lalu, tidak diragukan lagi, dan para agen jauh lebih kuat dibanding 20 tahun lalu.
"Memang benar gaji melambung di luar kendali. Banyak klub mengakuinya," katanya seperti dikutip Reuters.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008