Beijing (ANTARA) - Wartawati Indonesia Veby Mega Indah masih memerlukan observasi medis selama sepekan di salah satu rumah sakit di Hong Kong atas luka tembak yang dideritanya saat meliput unjuk rasa pada Minggu (29/9).
Hasil CT scan terhadap yang bersangkutan normal, namun dokter masih akan mengamat-amati pasien sampai satu minggu mendatang, demikian pesan tertulis dari Tim Perlindungan Warga Negara Indonesia Konsulat Jenderal RI di Hong Kong kepada Antara di Beijing, China, Senin.
Tim tersebut kembali menjenguk wartawati Indonesia yang bekerja pada satu harian berbahasa Indonesia yang terbit di Hong Kong pada Senin pagi.
Kondisi korban sudah stabil dan berangsur membaik setelah menerima jahitan pada kelopak matanya yang terkena serpihan pantulan peluru karet saat meliput aksi massa di kawasan Wanchai.
Baca juga: Wartawan Indonesia kena peluru karet saat liput demonstrasi Hong Kong
Veby pun sudah dipindahkan ke ruang biasa setelah sempat menjalani perawatan di ruang bagian mata.
Mengutip hasil pemeriksaan dokter, Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Ricky Suhendar menngatakan bahwa korban tidak perlu menjalani operasi dan hanya perlu observasi lanjutan.
Kepada Tim Perlindungan WNI KJRI Hong Kong, Veby mengaku terkena peluru karet yang memantul saat meliput demonstrasi.
Terkait hal itu, pihak KJRI Hong Kong sudah berkomunikasi dengan aparat setempat untuk meminta kronologi dan penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya pihak KJRI Hong Kong juga telah mengeluarkan imbauan secara berkala agar WNI tidak mendekati lokasi unjuk rasa dan menghindari kerumunan massa.
Imbauan yang dilengkapi dengan waktu dan tempat unjuk rasa tersebut disampaikan melalui laman resmi dan akun media sosial KJRI Hong Kong.
Baca juga: Kondisi wartawati Indonesia tertembak peluru karet di Hong Kong stabil
Baca juga: Pemrotes Hong Kong berencana gelar protes lagi Ahad
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019