Tidak ada batasan dan kriteria
Mataram (ANTARA) - Google Indonesia memperbanyak jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Nusa Tenggara Barat untuk mengikuti program Gerakan Pelatihan Usaha Rakyat (Gapura) Digital, yakni pelatihan gratis untuk bisa memaksimalkan potensi pemasaraan produk melalui digital atau dunia maya.
Head of Corporate Communications, Google Indonesia, Jason Tedjasukmana, di Mataram, Senin, menyebutkan jumlah pelaku UMKM di NTB yang sudah mengikuti program Gapura Digital sejak Februari 2019, sebanyak 2.500 orang (bukan 7.500 UMKM seperti berita sebelum). Jumlah tersebut akan terus bertambah karena program masih terus berjalan dan peminatnya relatif banyak.
"Kami terus memberikan kesempatan kepada UMKM NTB untuk bergabung. Tidak ada batasan dan kriteria. Semua boleh ikut, tinggal mendaftar melalui https://gapuradigital.withgoogle.com. Tidak ada biaya apa pun," ujarnya.
Baca juga: WomenWill, perempuan NTB dilatih Google kembangkan usaha digital
Pada Sabtu (29/9), Google Indonesia mengadakan kelas "WomenWill" dan pelatihan Gapura Digital yang diikuti sebanyak 80 pelaku UMKM dari kalangan kaum perempuan di NTB.
Jason menjelaskan tujuan program Gapura Digital tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku UMKM tentang manfaat memasarkan produk secara digital.
Menurut dia, UMKM sangat penting buat perekonomian Indonesia. Ada lebih dari 56 juta UMKM, namun banyak belum merasa percaya diri dengan teknologi. Oleh sebab itu, Google sebagai perusahaan teknologi berpengalaman dan memiliki sumber daya manusia ingin membantu supaya orang merasa tidak ketinggalan teknologi.
"Ada banyak yang bisa kami bantu. Kami menggelar program Gapura Digital tersebut pertama kali di Indonesia. Dan sesuai dengan karakter dan budaya orang Indonesia yang suka belajar bersama dalam satu kelompok. itu penting sekali karena masa depan memang digital di mana-mana," katanya.
Baca juga: Google Indonesia sudah melatih 7.500 pelaku UMKM di NTB
Secara keseluruhan, kata dia, jumlah pelaku UMKM yang sudah ikut program Gapura Digital lebih dari satu juta orang sejak program tersebut dimulai di Indonesia pada 2016. Seluruhnya tersebar di kota-kota besar di Indonesia, seperti Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Semarang, Makassar, Denpasar, dan Kota Mataram.
Jason menambahkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan, yakni rata-rata percaya diri mereka menjadi meningkat, khususnya kaum perempuan untuk berani meningkatkan kinerja usahanya secara digital.
"Pokoknya dari segi kepercayaan diri, misalnya peserta 'womenwill class', sebesar 98 persen lebih percaya diri setelah ikut kursus, dan pelanggan bisnis, artinya orang yang mengunjugi website, datang ke toko atau menelpon sudah meningkat," ucap Jason.
Salah satu pelaku UMKM di Pulau Lombok yang merasakan manfaat setelah ikut pelatihan Google Indonesia melalui program Gapura Digital, adalah Laely, pemilik rumah penginapan Rinjani Garden, di Sembalun yang terletak di kaki Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur.
Laely memutuskan untuk melakukan perombakan di manajemen untuk membangkitkan usahanya yang sempat terpuruk akibat rentetan gempa bumi pada 29 Juli dan sepanjang Agustus 2018.
Laely juga memutuskan untuk menggunakan Google Bisnisku dengan memanfaatkan fitur-fitur Google Bisnisku. Usahanya tersebut membuahkan hasil, di mana banyak konsumen baru yang datang ke tempatnya.
"Ada peningkatan omzet sebesar 40 persen. Beberapa pelanggan yang saya temui berkata bahwa lokasi Rinjani Garden diketahui melalui penelusuran Google," ujarnya.
Baca juga: Langkah Google dorong adopsi "cloud" di Indonesia
Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019