New York, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bahwa pihaknya tak akan mengizinkan wilayahnya akan digunakan untuk menghadapi negara-negara lain, atau tak membolehkan tentara asing beroperasi di dalam wilayah negaranya. "Kami bisa menjamin sukses besar dalam memerangi terorisme dan pemberontakan di kedua pihak perbatasan melalui kerjasama yang lebih efektif, dan keterpaduan tindakan militer. Ini merupakan tanggungjawab bersama," katanya, saat Dewan Keamanan menggelar debat mengenai situasi di Afghanistan. "Kami juga siap mempertimbangkan saran-saran untuk meningkatkan efektivitas kerjasama seperti itu. Pada saat yang sama, mitra-mitra Pakistan, terutama Afghanistan, juga akan membantu untuk meningkatkan kerjasama operasional dengan melakukan tindakan-tindakan seperti memperluas pengiriman militer dan pos-pos pemeriksaan di perbatasan Afghan, untuk mengimbangi 100.000 petugas militer Pakistan dan 1.200 pos pemeriksaan "Juga kebersamaan di bidang intelijen, kehati-hatian dalam penggunaan senjata artileri dan serangan-serangan udara, pasukan perlatan kontra-pemberontakan yang diminta oleh Pakistan, lebih diefektifkannya pemeriksaan penyeberang gelap yang setiap harinya mencapai 40.000, serta relokasi kamp-kamp pengungsi Afghanitan di dekat perbatasan Pakistan untuk mengontrol tempat-tempat di Afghanistan. Dan banyak lagi yang perlu dilakukan untuk mengatasi kecurigaan dan ketidakpercayaan," katanya menegaskan. Langkah pertama yang akan diambil termasuk mengumumkan saling menghormati kedaulatan masing-masing negara, integritas wilayah, pengendalian pernyataan-pernyataan yang provokatif, menghidupkan kembali serta mengendalikan kekuatan proses Jirga. Proses Ankara disamping kerjasama segitiga Afghanistan, Iran, dan Pakistan hendaknya mendapat dukungan. Dia mengatakan Pakistan mengecam serangan teroris terhadap Kedutaan India di Kabul dan sangat menyesalkan adanya korban tewas dan kerusakan, akibat serangan bom bunuhdiri yang tak bisa diterima itu. Qureshi mengatakan, sasaran-sasaran yang dibuat dalam Perjanjian Bonn harus dikonsolidasikan dan dijadikan tantangan, terutama untuk menghadapi semakin intensifnya ancaman yang dilakukan oleh teroris dan kelompok pemerontak militan. Berlanjutnya ketidakamanan dan aksi kekerasan di beberapa bagian wilayah Afghanistan menunjukkan demikian kompleksnya pengaruh beberapa faktor, termasuk Taliban, Al Qaeda, lenyapnya jiwa kepahlawanan, pertikaian antar kelompok dan kegiatan kriminal, demikian diwartakan kantor berita PTI. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008