Gaza, (ANTARA News) - Hamas menangkap tiga orang Palestina yang menembakkan roket ke Israel dari Jalur Gaza, Kamis, kata kelompok pejuang garis keras itu, dalam penangkapan pertama semacam itu sejak Hamas dan Israel menyetujui gencatan senjata bulan lalu.
Brigade Syuhada al-Aqsa, kelompok yang terkait dengan gerakan Fatah kubu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan, orang-orang Hamas memburu anggota mereka setelah serangan itu dan "menculik mereka" di kamp pengungsi Jabalya. Tidak seorang pun cedera dalam penembakan dua roket ke Israel selatan itu.
"Kami menuntut pembebasan mereka segera," kata Abu Qusai, jurubicara brigade tersebut sebagaimana diberitakan Reuters.
Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, "Kami menekankan bahwa semua pihak harus menjaga perjanjian nasional yang dicapai dengan konsensus."
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza setahun lalu setelah mengalahkan pasukan yang setia pada kelompok sekular Fatah, sebelumnya menyatakan, mereka tidak akan menggunakan kekuatan terhadap pejuang yang melanggar gencatan senjata tersebut.
Brigade Syuhada al-Aqsa mengatakan, mereka menembakkan roket-roket itu sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang anggota kelompok itu yang tidak bersenjata oleh pasukan Israel ketika ia berusaha melintasi pagar perbatasan menuju Israel sebelumnya pada hari itu.
Pejuang itu adalah korban tewas pertama di perbatasan Israel-Gaza sejak diberlakuannya gencatan senjata 19 Juni yang ditengahi Mesir.
Seorang jurubicara militer Israel mengatakan, pasukan menembak orang itu setelah ia mengabaikan perintah agar berhenti dan mereka baru tahu kemudian bahwa pria itu tidak bersenjata.
Perjanjian gencatan senjata itu menetapkan Hamas harus mencegah penembakan roket lintas-batas dan serangan-serangan dari Jalur Gaza, dan Israel menghentikan penyerbuannya dan mengendurkan blokade ekonomi atas wilayah tersebut.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008