Sapporo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai, negara-negara di dunia perlu membangun distribusi pangan yang lebih adil dan berpihak kepada negara-negara miskin, guna mengatasi masalah krisis pangan yang kini sedang melanda.
Presiden menyampaikan hal itu dalam jumpa persnya dengan wartawan Indonesia di Hotel Sapporo Korakuen, Sapporo, Jepang, Kamis, untuk menyampaikan keterangan berbagai kegiatan yang diikutinya selama di KTT G8.
"Saya memang menilai perlu dibanguan semacam `logistic stock` global atau lumbung pangan dunia guna mengatasi kelaparan di negara-negara yang sedang terlanda krisis pangan secara cepat," kata Presiden.
Presiden kemudian menerangkan bagaimana keprihatinannya terhadap krisis pangan (akibat melonjaknya harga pangan) disampaikan dalam pertemuan KTT G8, dan mendapat respon positif. Ada kesadaran bersama untuk membangun cadangan logistik yang besar untuk bisa membantu negara yang terlanda krisis pangan.
Kepala Negara juga mengakui ada pemikiran untuk membentuk suatu cadangan pangan di antara negara-negara ASEAN. Namun demikian Presiden menyadari bahwa setiap negara tidak bisa diikat untuk begitu saja membangun logistic stock tadi, mengingat ada mekanisme pasar yang ikut mempengaruhi posisi suplai dan demand di bidang pangan.
Lebih jauh Presiden melihat pentingnya peranan membangun sistem informasi pangan antara negara-negara di dunia, termasuk ASEAN, guna mencegah berulangnya krisis pangan.
Keberadaan informasi pangan itu bisa juga mencegah ulah para spekulan dalam mempermainkan kebutuhan pangan dunia, walau sebetulnya krisis pangan lebih didominasi oleh masalah suplai dan demand.
"Harus ada `market information` yang betul, berikut data yang jelas bagaimana posisi suplai dan demand dari setiap negara. Negara yang minus stock pangannya bisa segera dibantu oleh negara yang mengalami surplus," katanya.
Ia juga menjelaskan keuntungan tersedianya informasi yang kuat di bidang pangan, yaitu mampu memprediksi kebutuhan suplai dan demand di masa mendatang. Dengan demikian bisa juga dipersiapkan paket logistik yang cukup dalam mengatasi persoalan pangan di suatu negara atau daerah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008