Perempuan berusia 26 tahun asal kota Missouri itu memimpin babak kualifikasi dengan mencatatkan jarak 73,77 meter dalam lemparan. Kemudian pada final, ia berhasil memanfaatkan kesempatan ketiga untuk meluncurkan lemparan terbaiknya sejauh 77,54 meter sehingga ia berhak mendapatkan medali emas pada kejuaraan yang berlangsung di Stadion Khalifa itu.
Sementara itu, medali perak diraih oleh atlet Polandia Joanna Fiodorow yang mencatatkan lemparan sejauh 76,35 meter. Medali perunggu diraih oleh atlet China Wang Zheng dengan jarak lemparan 74,76 meter.
Baca juga: Chepngetich raih emas pertama kejuaraan dunia atletik 2019
Price tampak hampir menangis setelah meraih kemenangan terbesar dalam kariernya. Ia yang hanya memiliki satu ginjal itu berhasil berjuang keras mengatasi cedera yang sempat menghantuinya seperti cedera bahu, tulang belikat patah, otot perut sobek, dan ligamen lutut sobek.
Selain itu, Price juga merupakan atlet wanita yang selalu bersemangat dan menebarkan energi positif atas kecintaan dia dengan tubuhnya sendiri. Ia berharap itu bisa menginspirasi atlet perempuan muda lainnya untuk bisa menerima bentuk dan ukurannya tubuhnya sendiri.
Baca juga: Aksi sportif Braima Dabo membuat dunia terpana
"Saya melakukan ini untuk mempengaruhi para atlet perempuan, dan memberi tahu mereka bahwa kalian boleh memiliki bentuk dan ukuran tubuh seperti apa pun, tapi tetap kuat dan cantik," katanya dalam wawancara akhir-akhir ini.
"Kalian akan mendapatkan yang terbaik di dua peran berbeda, baik menjadi atlet maupun seorang perempuan. "
“Masyarakat akan selalu memiliki cara untuk membuatmu merasa bahwa masih ada yang kurang dengan apa yang kamu miliki, tapi kamu pasti bisa melawan itu semua hanya dengan cara mencintai dirimu sendiri,” demikian AFP.
Baca juga: Favorit juara 800m tersisih dari kejuaraan dunia atletik
Baca juga: Aksi sportif Braima Dabo membuat dunia terpana
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019