Jakarta (ANTARA News) - Jenazah Pungkas Tri Baruno (20), hingga Kamis pagi, belum dapat diturunkan dari kawasan puncak McKinley, Alaska, yang berada pada ketinggian sekitar 5.000 meter dari permukaan air laut, karena cuaca buruk.Pungkas Tri Baruno, anggota pramuka yang tergabung dalam tim pendaki Puncak McKinley, meninggal Selasa (8/7) siang WIB, dalam perjalanan turun setelah menancapkan bendera merah putih di puncak gunung itu."Sampai tadi pagi saya mendapat informasi jenazah belum dapat diturunkan karena cuaca buruk," kata Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis, saat diminta konfirmasinya mengenai pemulangan jenazah Pungkas.Namun, kata Hassan wirajuda, Deplu RI melalui KJRI San Fransisco terus mengupayakan pemulangan jenazah secepatnya.Pada Rabu (9/7) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Fransisco mengonfirmasi kebenaran berita meninggalnya Pungkas Tri Baruno yang merupakan Penegak Laksana, satu dari empat anggota Tim Ekspedisi Tunas Indonesia dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Konfirmasi meninggalnya Pungkas diterima dari "Park Rangers" dan pihak swasta penyedia jasa pemandu pendakian gunung. Pungkas meninggal pada Senin (7/7) malam sekira pukul 09.40 waktu Alaska atau 12.40 WIB (8/7) dengan disaksikan pemandu jasa pendakian dan anggota tim. Sebelum turun dari puncak gunung McKinley, Pungkas berhasil menancapkan bendera merah putih. Namun dalam perjalanan turun dia mengeluh pusing sebelum tidak sadarkan diri. Upaya pemberian pertolongan pertama melalui bantuan nafas buatan tidak berhasil menyadarkan dia. Upaya pemindahan jenazah dari lokasi kejadian, baik melalui prosedur biasa (jalan darat) maupun helikopter masih sulit dilakukan karena buruknya cuaca. KJRI San Fransisco telah mengkoordinasikan langkah pemindahan, guna membawa jenazah ke "base camp" terdekat di Talkeetna yang berjarak 2 jam dari kota Anchorage. Di Talkeetna, jenazah akan disemayamkan dan divisum tim dokter untuk memastikan penyebab kematian. Untuk membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia, KJRI San Fransisco telah mengirimkan pejabat konsuler. Dalam proses pemulangan, KJRI San Francisco mendapat bantuan dari komunitas Indonesia di Alaska.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008