... direktur sudah membantu mengumpulkan semua warga yang berada di samping rumah sakit kemudian pemda sudah kasih imbauan sehingga masyarakat setempat yang ikut menjaga semua dokter itu...

Jayapura (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Christian Sohilait, mengatakan, mereka menjamin keamanan tenaga kesehatan baik dokter maupunn perawat dan tenaga penunjang lainnya yang bertugas di sana menyusul demonstrasi berujung kerusuhan dan kekerasan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9).

Kabupaten Lanny Jaya adalah salah satu kabupaten yang berdekatan dengan Wamena. Perjalanan darat dari Lanny Jaya ke Wamena ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam lebih.

Kepada ANTARA melalui telepon seluler dari Jayapura, Sabtu malam, dia mengatakan mereka sudah mengimbau kepada warga setempat bersama TNI dan polisi yang bertugas di situ agar menjaga keamanan tenaga kesehatan baik tenaga dokter maupun perawat.

Ia menjelaskan, di Lanny Jaya itu ada tiga dokter spesialis dan delapan dokter umum yang bertugas di RSUD Tiom. Kemudian di Puskesmas ada tiga dokter umum.

"Dari tiga dokter spesialis ini, satu di antaranya memang diminta untuk membantu layanan kesehatan di Wamena karena mereka tidak punya dokter bedah. Jadi kami bantu untuk menangani korban kerusuhan di Wamena ini," ujarnya.

Lanjut dia, satu dokter spesialis penyakit dalam sementara berada di Lombok karena cuti namun mau masuk lagi ke Papua tetapi kerusuhan pecah di Wamena. Kemudian, dokter spesialis yang satu lagi yaitu dokter spesialis kandungan, beberapa waktu ini masih berada di Surabaya.

"Sedangkan tiga dokter umum di puskesmas ini satu di antaranya lagi keluar dari Lanny Jaya karena ada urusan, sementara duanya masih tetap bertugas di puskesmas," ujarnya.

Juga baca: Dinkes Papua: 23 korban demo Wamena dirujuk ke Jayapura

Juga baca: Kerukunan Jawa Mimika tampung puluhan pengungsi Wamena

Juga baca: Sejumlah dokter di Lanny Jaya pilih bertahan untuk layani warga

Selanjutnya, menurut dia, delapan dokter umum yang bertugas di RSUD Tiom, satu di antaranya yang keluar ke Wamena karena mengurus keluargannya untuk menikah.

"Sedangkan yang lainnya itu tetap ada di Tiom, dan kami jamin keamanannya. Apa jaminan keamanannya, yang pertama itu direktur sudah membantu mengumpulkan semua warga yang berada di samping rumah sakit kemudian pemda sudah kasih imbauan sehingga masyarakat setempat yang ikut menjaga semua dokter itu," ujarnya.

Menurut dia, mereka juga sudah meminta aparat TNI dan polisi agar setiap malam berpatroli di sekitar rumah sakit. "Ada juga pengamanan melekat di RSUD Tiom," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya juga sudah menyampaikan kepada kepala-kepala kampung dan tokoh masyarakat agar memberikan informasi kepada pemerintah daerah ketika ada hal-hal yang terkait dengan rencana-rencana untuk mengacaukan Tiom.

Dengan meninggalnya dr Soeko Marsetiyo, kata dia, semua tenaga kesehatan di Lanny Jaya baik dokter maupun perawat dijamin keamanannya.

"RSUD Tiom buka selama 24 jam, kami sudah buka seluruh hal untuk semua pelayanan kesehatan, tetapi Lanny Jaya secara umum pasca kerusuhan Wamena sampai saat ini, aman terkendali. Karena itu kami berharap situasi ini tetap dijaga," ujarnya.

Ia mengaku, memang ada beberapa perawat yang mengungsi ke Wamena tetapi mungkin pada Minggu (29/9) akan kembali ke Tiom setelah melihat kondisi Wamena lebih memanas dari Tiom.

Sohilait menyebutkan, atas meninggalnya dr Soeko Marsetiyo, mereka menyampaikan, "Atas nama pemerintah Kabupaten Lanny Jaya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya dr Soeko Marsetiyo, salah satu korban demo anarkis yang berujung kerusuhan pada Senin (23/9)."

Oa menambahkan, saat pengurusan jenazah dr Soeko, dia saat itu mewakili pemerintah Kabupaten Lanny Jaya ke Wamena dan terlibat mulai dari mengurus jenazah sampai keluar ke pesawat C-130 Hercules TNI AU.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019