Denpasar (ANTARA News) - Tim Laboratorium Forensik Polri Cabang Denpasar, Bali, tengah menyelidiki sebab-sebab terjadinya ledakan di kantor PT Bali Eka Jaya (BEJ) Jalan Setiabudi, Kuta, yang telah mementalkan kaca dan daun pintu kantor itu. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban menjelaskan bahwa penelitian di lokasi ledakan telah dilakukan dan beberapa sampel tengah diteliti di laboratorium. Meski masih menunggu hasil uji laboratorium, menurut Reniban, penyelidikan awal menemukan indikasi sumber ledakan adalah tabung gas yang bocor. Ledakan di salah satu ruangan kantor PT BEJ tersebut mengundang banyak perhatian orang. Sejumlah petugas dan wartawan yang hadir beberapa saat setelah ledakan Rabu (9/7) kemarin, tampak heran karena tabung gas yang diduga sebagai sumber ledakan tampak utuh dan berada di tempatnya semula. Pada ruang tersebut terdapat tiga tabung gas berukuran cukup besar, namun semuanya tidak terlihat pecah atau retak-retak sebagaimana layaknya barang yang sempat meledak. Mengenai hal itu, Kabid Humas mengakui bahwa ketiga tabung yang ada tidak sampai meledak. "Kejadian itu memang bukan dari tabung gas yang meledak, melainkan ledakan yang ditimbulkan oleh konsentrasi gas," ujar Kombes Reniban menjelaskan. Ia menyebutkan, dari tiga tabung gas yang ada, sebuah di antaranya diketahui bocor sehingga gas yang keluar kemudian terkonsentrasi dengan cukup padat pada salah satu ruang di PT BEJ. Bersamaan dengan itu, pada ruangan tersebut muncul percikan api yang diduga berasal dari korsleting arus listrik, sehingga menimbulkan ledakan. Ditanya tentang tidak adanya nyala api pada ruangan itu, Kabid Humas mengatakan, sejauh ini memang tidak terlihat ada barang yang sempat "dijilat" oleh nyala api. "Ledakan tampaknya tanpa nyala api. Demikian juga mengenai kemungkinan adanya jelaga di tempat kejadian, masih dalam penyelidikan," katanya. Ledakan keras dari tabung gas berukuran 41,8 kilogram yang bocor di perusahaan tersebut, mengejutkan suasana pelaksanaan pemilihan Gubernur Bali. Kejadian telah membuat bagian kaca bangunan kantor perusahaan "water sport" tersebut berantakan, bahkan beberapa serpihannya berhamburan ke badan jalan raya. Selain "muncrat" ke sejumlah tempat, bagian pecahan kaca yang sempat "terbang" itu juga melukai bagian kaki seorang karyawan PT, Ni Kadek Santi. Sementara akibat getaran dan lontaran benda yang cukup kuat, juga membuat bagian bangunan salon "Kha-Khi Kita" rusah dan retak-retak. Peristiwa yang sempat membuat geger warga yang menduga telah terjadi ledakan bom, tidak sampai merenggut korban jiwa. Menurut keterangan di lokasi kejadian, dari 16 karyawan perusahaan itu hanya dua orang yang masuk kerja. Lainnya libur untuk melaksanakan pencoblosan di TPS tempat tinggal mereka masing-masing. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008