Khartoum (ANTARA News) - Para milisi Janjaweed menyerang konvoi PBB di daerah Darfur, Sudan, sehingga menewaskan tujuh tentara penjaga perdamaian dan mencederai lebih dari 20 lainnya. Korban tewas tersebut merupakan yang terbanyak dalam misi enam bulan itu. Dengan menggunakan senjata-senjata berat dan 40 kendaraan, menurut para pejabat, pria-pria bersenjata itu menyerang polisi dan konvoi tentara, Selasa di Um Hakibah, negara bagian Darfur Utara, barat daya markas pasukan perdamaian itu di El Fasher. Tujuh tentara perdamaian PBB tewas dan 22 lainnya cedera, tujuh luka parah, kata jurubicara PBB, Michele Montas, kepada wartawan di New York. Pasukan perdamaian yang dikenal sebagai UNAMID, yang berasal dari personel Uni Afrika itu tidak memiliki peralatan yang lengkap dan personil yang tidak memadai, mengalami serangan-serangan sejak ditempatkan di Darfur, yang dilanda kekacauan yang meningkat dan aksi bandit. Sekjen PBB Ban Ki moon, yang pulang dari Jepang setelah menghadiri KTT G-8 (Kelompok Delapan) negara-negara industri," mengecam aksi kekerasan yang tidak bisa diterima terhadap pasukan perdamaian Uni Afrika-PBB di Darfur itu," katanya, seperti dilaporkan AFP. Markasbesar Uni Afrika di Addis Ababa juga mengutuk "serangan kriminal" itu tetapi berikrar bahwa serangan itu tidak akan menghambat komitmen Uni Afrika atau PBB untuk mewujudkan perdamaian dan usaha-usaha untuk mengurangi penderitaan warga sipil di Darfur. Kampala mengidentifikasi salah seorang dari tentara yang tewas itu adalah perwira polisi Uganda. Para pejabat sipil di Sudan mengatakan seorang serdadu Ghana termasuk diantara mereka yang tewas, dan 17 tentara Rwanda , dan yang lainnya dari Ghana, Senegal dan Afrika Selatan termasuk diantara mereka yang cedera. Sejumlah korban berada dalam perawatan intensif. Pasukan perdamaian itu diserang ketika pulang setelah menindaklanjuti pernyataan yang tidak punya bukti oleh faksi Minni Minnawi dari Tentara Pembebasan Sudan , yang menandatangani perjanjian perdamaian Darfur dengan pemerintah tahun 2006, bahwa dua mantan pemberontak tewas. Dua pejabat PBB di Sudan mengatakan -- milisi Janjaweed yang didukung Arab-- diduga melakukan serangan itu. September lalu, 10 tentara perdamaian Uni Afrika tewas dalam satu serangan terhadap pangkalan mereka di Haskanita di Darfur selatan. Sejak UNAMID mengambil alih tanggungjawab keamanan dari pasukan Uni Eropa 31 Desember hanya 7.000 tentara dan 1.500 polisi dikerahkan- hanya sepertiga dari jumlah yang dibutuhkan yaitu 19.500 tentara dan 6.500 polisi. PBB mengatakan sekitar 300.000 orang tewas akibat perang, kelaparan dan penyakit dan lebih dari 2,2 juga orang meninggalkan rumah mereka sejak konflik di daerah itu meletus Februari 2003. Sudan mengatakan hanya 10.000 orang yang tewas. Konflik itu meletus ketika pemberontak dari etnik minoritas mengangkat senjata melawan pemerintah Khartoum dan milisi dukungan etnik Arab yang sering disebut Janjaweed, yang berperang bagi sumber-sumber alam dan listrik di salah satu dari tempat-tempat terpencil di dunia. (*)

Copyright © ANTARA 2008