Jakarta (ANTARA News) - Penjualan mobil semester pertama 2008 naik sekitar 48,2 persen menjadi 292.589 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 197.316 unit. "Dengan pencapaian (penjualan mobil nasional pada semester pertama 2008) itu, kami optimis penjualan sampai akhir tahun mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun lalu," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Joko Trisanyoto, di Jakarta, Kamis. Ia menjelaskan penjualan mobil pada semester pertama biasanya memberi kontribusi sebesar 45 persen dari total penjualan mobil di dalam negeri selama satu tahun. Dengan total penjualan mobil nasional sebesar 292.589 unit pada semester I tahun ini, maka ia memperkirakan setidaknya penjualan mobil nasional sampai akhir tahun 2008 akan menembus angka sekitar 560 ribu unit. "Estimasi tersebut telah memperhitungkan kemungkinan penurunan penjualan mobil pada hari raya karena hari kerja yang berkurang. Pada semester II asumsi minimalis penjualan mobil bakal mencapai sekitar 275 ribu unit," ujar Joko. Ia memperkirakan pada Juli sampai September 2008 penjualan mobil masih akan mengalami pertumbuhan, namun pada Oktober-Desember 2008 penjualan mobil sulit diprediksi karena adanya hari raya dan kampanye partai politik. "Tapi sampai akhir tahun para dealer kami masih optimis penjualan mobil akan meningkat di dalam negeri, namun mereka ragu penjualan mobil masih akan tumbuh tahun depan," kata Joko. Hal itu, lanjut dia, terkait adanya anomali pasar mobil di Indonesia. Saat ini, kata dia, penjualan mobil di sejumlah negara besar di dunia, baik Amerika Serikat, China dan India, serta Thailand yang menjadi pasar mobil terbesar di ASEAN, mengalami penurunan. Namun, penjualan mobil di Indonesia justru meningkat 48,2 persen pada semester I 2008. Bahkan penjualan mobil pada Juni 2008 mencapai 54.631 unit atau naik sekitar 7,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai sekitar 59.600 unit. Sedangkan dibandingkan Juni 2007 yang mencapai 39.424 unit, penjualan mobil pada Juni 2008 naik 38,6 persen. "Jadi kami sulit memprediksi penjualan mobil tahun depan, apakah akan ikut turun seperti tren penjualan di dunia, stabil, atau bahkan tumbuh lagi," ujar Joko. Ia juga mengaku terkejut dengan pencapaian penjualan pada Juni 2008 yang naik 7,7 persen dibanding bulan sebelumnya, karena biasanya pada tahun ajaran baru penjualan mobil cenderung turun. "Kami menduga konsumen membeli mobil karena khawatir harga akan naik terus mengingat saat ini kenaikan harga mobil dilakukan secara bertahap. Jadi sebelum kenaikan harga mencapai titik puncak, mereka beli mobil saat itu," ujar Joko. (*)
Copyright © ANTARA 2008